PLN Ajak PNS Pemprov DKI Jakarta Gunakan Kompor Listrik

Penggunaan kompor listrik untuk mengurangi penggunaan LPG

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 07 Nov 2019, 20:12 WIB
Diterbitkan 07 Nov 2019, 20:12 WIB
Tinggal di Apartemen, Enaknya Pakai Kompor Induksi atau Kompor Listrik?
Yuk, ketahui keunggulan kompor induksi dan kompor listrik.

Liputan6.com, Jakarta - PT PLN Distribusi Jakarta Raya (Disjaya) menginisiasi penggunaan kompor listrik untuk pegawai Pemerintah Provinsi DKI. Hal ini untuk membantu pemerintah dalam mengurangi impor Liquified Petroleum Gas (LPG).

General Manager PLN Disjaya M Ikhsan Asaad mengatakan,‎ dirinya telah mengajak Gubernu DKI Jakarta Anies Baswedan untuk mengistruksikan seluruh pegawainya menggunakan kompor listrik.

"Kita inisiasi mengajak semua pegawai Pemprov ayo menggunakan kompor induksi," kata Ikhsan di Kantor PLN Disjaya, Jakarta,‎ Kamis (7/11/2019).

Menurut Ikhsan, menggunakan kompor listrik juga jauh lebih‎ hemat ketimbang LPG.

"Saya sudah menggunakan kompor listrik jauh lebih hemat, biasanya mengeluaran Rp 320 ribu untuk dua tabung LPG, hematnya Rp 200 ribu. Memang tagihan listrik naik Rp 100 ribu," paparnya.

Sebelum mengajak pegawai Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menggunakan kompor listrik, Ikhsan pun telah menginstruksikan pegawainya di PLN Disjaya menggunakan kompor listrik terlebih dahulu. Dia pun mengajak para pejabat publik menggunakannya.

"Kita mulai dari dalam sendiri, saya wajibkan pegawai saya ada 1.600 orang pakai kompor induksi, kemudian kami ajak pejabat untuk pakai kompor induksi sebagai kampanye, seperti waktu itu Pak Jonan (mantan Menteri ESDM)," tandasnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

PLN Diminta Lebih Kreatif Jualan Listrik

Menteri ESDM Ignatius Jonan di Jambi
Menteri ESDM Ignatius Jonan meresmikan PLT Biogas milik PT Asian Agri di Jambi. (Liputan6.com/B Santoso)

Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan meminta PT PLN (Persero) lebih kreatif meningkatkan konsumsi listrik per kapita. Caranya dengan mengajak masyarakat menggunakan peralatan listrik.

Jonan mengatakan, konsumsi listrik per kapita Indonesia tahun ini 1.300 Kilo Watt hour (KWh). Dia menginginkan adanya peningkatan konsumsi listrik per kapita agar tumbuh di atas pertumbuhan ekonomi.

"Harapannya kita bersama bisa naik. Naiknya itu kalau pertumbuhan ekonomi rata-rata 5 persen, maka bisa naik lebih 7 persen. Ya harusnya dua kali pertumbuhan ekonomi," kata Jonan, saat menghadiri perayaan hari listrik nasional, di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Rabu (9/10/2019).

Untuk meningkatkan konsumsi listrik per kapita, Jonan pun menginginkan PLN sebagai pemain besar kelistrikan di Indonesia bisa lebih ‎kreatif dalam meningkatkan penjualan listriknya.

"PLN satu-satunya, mayoritas penjual listirk ke masyarakat untuk lebih kreatif," tuturnya.

Jonan melanjutkan, ‎upaya peningkatan penjualan listrik bisa dilakukan dengan merangsang masyarakat menggunakan peralatan listrik, seperti kompor induksi dan kendaraan listrik.

Perusahaan tersebut harus gencar melakukan promosi keunggulan kendaraan listrik dan kompor induksi yang lebih baik dibanding berbahan bakar fosil.

"Pengunaan listirk bisa positif mengurangi polusi ‎meski listrik dari batubara, kedua mengurangi impor energi kalau kendaraan listrik banyak impor minyak tidak tumbuh defisit neraca perdagangan tidak lebar,langit bersih, udara sehat biaya kesehatan mayarakat makin kecil,"‎ tandasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya