Cerai dari Garuda, Kemenhub Minta Sriwijaya Air Utamakan Keselamatan

Sriwijaya Air telah berkomitmen untuk menjamin pelayanan penerbangannya dengan mengutamakan keselamatan penumpang.

oleh Bawono Yadika diperbarui 10 Nov 2019, 10:40 WIB
Diterbitkan 10 Nov 2019, 10:40 WIB
Sriwijaya Air
Sriwijaya Air (Dok.Instagram/@sriwijayaair/https://www.instagram.com/p/BYXjxF0n2oR/Komarudin)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memastikan pelayanan maskapai Sriwijaya Air tetap berjalan baik pasca keputusan perusahaan untuk menghentikan kerjasama dengan Garuda Indonesia Group.

“Pak Menhub telah memerintahkan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara untuk melakukan langkah-langkah pengawasan terhadap Sriwijaya Air untuk memastikan pelayanan yang diberikan tetap memenuhi aspek keselamatan dan keamanan penerbangan,” ujar Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kemenhub Hengki Angkasawan, Minggu (10/11/2019).

Hengki bilang, pihaknya memberikan apresiasi kepada maskapai Sriwijaya Air yang telah melaksanakan kewajibannya terhadap sejumlah penumpang yang mengalami keterlambatan dan pembatalan penerbangan di sejumlah Bandara pada Kamis 7 November 2019.

“Kami mendapatkan laporan bahwa Sriwijaya Air telah melaksanakan kewajibannya untuk memastikan seluruh penumpang yang terdampak telah mendapatkan haknya sesuai ketentuan yang berlaku. Kami akan terus memonitor perkembangannya,” ujarnya.

Dia pun melanjutkan, pihak Sriwijaya Air telah berkomitmen untuk menjamin pelayanan penerbangannya dengan mengutamakan keselamatan penumpang.

"Pasca keputusan penghentian kerja sama dengan Garuda Indonesia dengan tetap mengutamakan aspek keselamatan dan keamanan penerbangan," pungkas dia.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Cerai, Sriwijaya Air Anggap Garuda Indonesia Tak Adil

Pertama Kalinya, Sriwijaya Air Bakal Bawa 188 Turis ke Belitung
Rencananya, 188 turis Malaysia akan didaratkan di Bandara International Hanandjoedin, Belitung dengan maskapai Sriwijaya Air.

Lawyer dan sekaligus salah seorang pemegang saham PT Sriwijaya Air membenarkan bahwa pihaknya sedang menyiapkan langkah untuk mengakhiri kerjasama manajemen dengan Garuda Indonesia Grup.

Langkah tersebut diambil karena adanya intruksi mendadak dari GA Grup kepada semua anak perusahaannya (GMF, Gapura Angkasa dan Aerowisata) untuk memberikan pelayanan kepada Sriwijaya dengan cara pembayaran cash dimuka Kamis kemarin. Kalau tidak bayar cash dimuka diperintahkan agar tidak memberikan pelayanan service dan maintenance apapun kepada Sriwijaya.

"Sriwijaya menolak perubahan sistem pembayaran yang tidak fair ini dan menganggap GA sengaja ingin melumpuhkan Sriwijaya," kata Lwyer Sriwijaya Air Yusril Ihza Mahendra dalam keterangannya, Jumat (8/11/2019).

Akibat instruksi mendadak itu, dikatakannya, terjadi kekacauan pada sebagian besar penerbangan Sriwijaya hari Kamis 7 November kemarin karena terhentinya pelayanan oleh anak perusahaan GA Grup.

Dia menjelaskan, sejak kemarin Sriwijaya berusaha keras untuk mengaktifkan seluruh rute penerbangannya sendiri atau dengan bekerja sama dengan pihak lain di luar Garuda Grup. Sriwijaya kembali mengaktifkan sendiri layanan servis pesawat, line maintenance, groundhandling dan catering sendiri tanpa kerjasama dengan GA Grup lagi.

Yusril menambahkan, pekerjaan itu sebelumnya memang ditangani oleh Sriwijaya Air sendiri. Namun setelah kerjasama dengan GA Grup, semua pelayanan itu diambil alih oleh anak perusahaan Garuda dengan biaya yang jauh lebih mahal.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya