Harga Emas Kembali Jatuh karena Tekanan Pasar Saham

Penurunan harga emas ini karena investor lebih menyukai mengoleksi instrumen berisiko seperti saham.

oleh Arthur Gideon diperbarui 12 Nov 2019, 07:41 WIB
Diterbitkan 12 Nov 2019, 07:41 WIB
20151109-Ilustrasi-Logam-Mulia
Ilustrasi Logam Mulia (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta - Harga emas turun pada perdagangan Senin ke harga terendah dalam tiga bulan terkahir. Penurunan harga emas ini karena investor lebih menyukai mengoleksi instrumen berisiko seperti saham.

Mengutip CNBC, Selasa (12/11/2019), harga emas di pasar spot turun 0,2 persen menjadi USD 1.455,47 per ounce, setelah sempat menyentuh level terendah sejak 5 Agustus.

Sedangkan harga emas berjangka AS turun 0,4 persen menjadi USD 1.456,50 per ounce.

"Secara keseseluruhan prospek untuk pasar saham tampaknya lebih positif," jelas Tai Wong analis dari BMO. Hal tersebut membuat harga emas gagal bertahan di level USD 1.460 per ounce.

Bursa saham AS kembali menguat dari level terendah pada perdagangan Senin karena investor melihat hal yang positif dari pembicaraan perdagangan antara AS dengan China.

Harga emas merosot 3,6 persen pada minggu lalu dan menjadi penurunan mingguan terbesar dalam tiga tahun terakhir di tengah optimisme pasar saham dan optimisme seputar kesepakatan perdagangan AS-China.

"Emas sedang menunggu perkembangan fundamental besar berikutnya," kata analis senior Kitco Jim Wyckoff.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Usai Anjlok 3 Persen, Bagaimana Gerak Harga Emas Pekan Ini?

20151109-Ilustrasi-Logam-Mulia
Ilustrasi Logam Mulia (iStockphoto)

Harga emas diperkirakan akan kembali menguat pada perdagangan pekan ini. Hal ini terjadi karena pada pekan lalu harga emas telah mengalami tekanan yang cukup dalam. Namun memang penguatannya masih akan tertahan.

Mengutip Kitco, Senin (11/11/2019), harga emas telah mengalami tekanan yang cukup dalam pada pekan lalu. Harga emas melemah lebih dari 3 persen sepanjang pekan lalu yang merupakan kinerja mingguan terburuk dalam 2,5 tahun.

Beberapa analis memperkirakan tekanan jual tidak akan berlanjut pada pekan ini. Darin Newsom, president Darin Newsom Analysis, menjelaskan bahwa harga emas akan mengalami tekanan tetapi tidak akan sedalam pekan lalu. 

"Jika dilihat secara teknikal harga emas akan mendapat dukungan," jelas dia. Kemungkinan besar harga emas akan berada di kisaran USD 1.407 per ounce.

Pada pekan ini, 13 analis bergabung dalam survei Kitco. Dari jumlah tersebut, empat analis atau 31 persen mengatakan bahwa harga emas akan naik.

Sedangkan delapan analis atau 61 persen memperkirakan harga emas akan jatuh. Sedangkan satu analis atau 8 peren melihat bahwa harga emas akan mendatar.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya