PLN Kini Lebih Mudah Bebaskan Lahan untuk Infrasruktur Kelistrikan

PLN melakukan penandatanganan nota kesepahaman dengan Kementerian ATR.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 12 Nov 2019, 19:30 WIB
Diterbitkan 12 Nov 2019, 19:30 WIB
Progress Pembangunan Pembangkit Listrik 35.000 MW untuk Indonesia
Progress sebaran pembangkit listrik dan jaringan tranmisi yang telah dibangun PT. PLN demi program 35.000 MW untuk Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta - PT PLN (Persero) mendapat kepastian pembebasan lahan untuk transmisi kelistrikan dari Kementerian Agraria Tata Ruang (ATR), sehingga proyek infrastruktur tersebut bisa dipercepat pembangunannya.

Pelaksana tugas Direktur Utama PLN Sripeni Inten ‎Cahyani mengatakan, PLN mendapat kemudahan pembebasan lahan untuk membangun infrastruktur kelistrikan, setelah telah melakukan penandatanganan nota kesepahaman dengan Kementerian ATR.

‎"Alhamdulillah, MOU antara PLN dengan Kementerian ATR sungguh merupakan satu terobosan yang akan mempercepat proses sertifikasi lahan milik PLN maupun proses-proses pengadaan khususnya transmisi," kata Inten, usai melakukan pendatanganan nota kesepahaman, di Jakarta, Selasa (12/11/2019).

Menurut Inten, selama ini pembangunan transmisi mengalami kendala pembebasan lahan, sehingga kemajuannya berlangsung lambat. Namun, perusahaan tersebut sudah mendapat solusi dari Kementerian ATR, dengan menggunakan skema penentuan lokasi.

"Yang sering sekali sulit ini sudah tapak tower 1, 2, 3 itu lancar. Tiba-tiba tengahnya tidak bisa dibebaskan sehingga muter gini lagi. Tapi dengan ini, sudah diberikan penentuan lokasinya, maka antara rencana dengan realisasi akan sangat tepat, defiasainya kecil‎," ungkapnya.

Inten pun berharap, dengan adanya terobosan dari Kementerian ATR pembangunan transmisi bisa dipercepat, sehingga dapat diselesaikan sesuai dengan target waktu yang telah ditetapkan.

"Jadi, ini terus terang satu terobosan. Mudah2an dengan skema ini proyek transmisi PLN bisa segera diselesaikan sesuai waktu," ujarnya.

Pembangunan transmisi bertujuan untuk meningkatkan kehandalan kelistrikan, adapun wilayah yang mengalami kendala pembebasan lahan di antaranya Jawa Barat, Banten, DKI Jakarta, Sulawesi, dan Sumatera.‎

"Botle neck adalah dari Tanjung Jati menuju ke Jabar. Kemudian yang dari Banten, Balaraja menuju ke Gandul. Ini kita harus bisa selesaikan cepat supaya sistem DKI aman," tandasnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


PLN Minta Masyarakat Jauhi Instalasi Listrik Saat Hujan

(Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)
Manajemen PT PLN (Persero) Unit induk Transmisi Jawa Bagian Timur dan Bali (UIT JBTB) melaksanakan kegiatan grebek row pada jalur transmisi SUTET 500 KV di Desa Semendi, Tongas, Probolinggo. (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)

PT PLN Distribusi Jakarta Raya mengimbau masyarakat agar lebih selektif memilih tempat berteduh‎ saat hujan. Hal ini untuk menghindari hal yang tidak diinginkan berupa sengatan listrik.

General Manager PLN Distribusi Jakarta Raya M Ikhsan Asaad mengatakan, ‎masyarakat yang berteduh dari hujan harus menghindari instalasi kelistrikan. Hal ini karena aliran air mampu menjadi media penghantar arus listrik.

"Jangan berteduh dekat dengan instalasi kelistrikan, seperti tiang, gardu, penerangan jalan umum,"‎ kata Ikhsan, di Kantor PLN Disjaya, Kamis (7/11/2019).

Ikhsan kembali mengingatkan masyarakat yang ingin menggunakan peralatan listrik‎. Masyarakat harus memastikan kondisi tangan dalam keadaan kering demi mengindari sengatan listrik dari peralatan yang digunakan.

‎"Dalam kondisi basah jangan menyetuh peralatan listirk, atau menggunakan sarung tangan karet," tuturnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya