Bom Bunuh Diri Medan Bikin Pengemudi Ojek Online Resah

Para ojek online kuatir setelah insiden bom bunuh diri di Medan akan membuat para pengemudi dicurigai.

oleh Arthur Gideon diperbarui 13 Nov 2019, 12:28 WIB
Diterbitkan 13 Nov 2019, 12:28 WIB
Teror Bom Bunuh Diri di Mapolrestabes Medan
Polisi memeriksa jenazah seorang yang diduga sebagai pelaku bom bunuh diri di Mapolrestabes Medan, Sumatera Utara, Rabu (13/11/2019). Satu orang terduga pelaku bom bunuh diri tewas di lokasi kejadian. (ATAR/AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Para mitra atau pengemudi ojek online resah karena terduga pelaku bom bunuh diri di Mapolresta Medan, Sumatera Utara menggunakan atribut ojek online.

Ketua Presidium Nasional Gabungan Aksi Roda Dua (Garda) Indonesia, Igun Wicaksono, mengatakan bahwa ada banyak dampak yang ditimbulkan akibat insiden tersebut.

"Sudah timbul keresahan karena atribut ojek online digunakan untuk aksi bom bunuh diri ini" jelas dia kepada Liputan6.com pada Rabu (13/11/2019).

Menurutnya, para ojek online kuatir setelah insiden tersebut akan membuat para pengemudi dicurigai jika mengantar barang atau makanan ke gedung-gedung.

"Kami kawatir akan dicurigai dan dipersulit," kata kata dia.

Ia bercerita, jika kekhawatiran tersebut terbukti maka akan membuat para pengemudi ojek online lebih susah. Padahal selama ini mereka hanya menjalankan tugas untuk mencari uang.

Gojek Kutuk Aksi Bom Bunuh Diri di Mapolresta Medan

Polisi Olah TKP Bom Medan
Ledakan diduga bom bunuh diri terjadi di Markas Kepolisian Resor Kota Besar (Mapolrestabes) Medan, Jalan HM Said, Kecamatan Medan Perjuangan, Kota Medan. (Liputan6.com/Reza Efendi)

Aplikatorn ojek online, Gojek, angkat bicara terkait peristiwa ledakan bom bunuh diri di Mapolresta Meda, Sumatera Utara. Pasalnya, pelaku bom buhun diri tersebut diduga menggunakan atribut ojek online.

Chief Corporate Affairs Gojek Nila Marita mengatakan, pihaknya mengutuk keras kejadian bom bunuh diri yang terjadi pada sekitar pukul 08.45 WIB tadi.

"Kami mengutuk aksi teror yang terjadi di Polrestabes Medan pagi ini dan berduka cita atas jatuhnya korban dari aksi teror tersebut," ujar dia dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (13/11/2019).

Untuk saat ini, lanjut dia, Gojek masih menunggu investigasi lebih lanjut dan telah berkoordinasi dengan pihak kepolisian.

"Kami tidak dapat berkomentar mengenai atribut terduga pelaku. Kami telah dengan segera menghubungi dan berkoordinasi dengan pihak berwajib, serta siap untuk memberikan seluruh bantuan dan dukungan yang diperlukan untuk proses investigasi," kata dia.

Nila juga menyatakan pihaknya menentang keras segala bentuk tindakan anarkis dan siap memberikan dukungan penuh pada dalam rangka menjaga keamanan.

"Gojek menentang keras segala tindakan anarkis dan akan memberikan dukungan penuh upaya pihak berwajib dalam menjaga keamanan masyarakat," tandas dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya