Ada Bom Bunuh Diri Medan, Menko Airlangga Jamin Keamanan Investor

Menko Airlangga pun menyesalkan kejadian bom bunuh diri.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 13 Nov 2019, 12:46 WIB
Diterbitkan 13 Nov 2019, 12:46 WIB
Teror Bom Bunuh Diri di Mapolrestabes Medan
Polisi berjaga setelah pelaku bom bunuh diri meledakkan dirinya di Mapolrestabes Medan, Sumatera Utara, Rabu (13/11/2019). Area Mapolrestabes Medan dijaga ketat aparat kepolisian bersenjata lengkap. (Rahmad SURYADI/AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto berjanji bahwa pemerintah tidak akan mengabaikan kondisi investor setelah adanya bom bunuh diri di Medan. Ledakan terjadi di dekat kantin Mapolresta Medan (13/11/2019) pagi.

"Tentu kita akan terus menjaga keamanan para investor," ujar Airlangga di acara Rakornas 2019 di Sentul.

Kejadian ini pun dikhawatirkan dapat menghambat investasi mengingat pemerintah Indonesia sedang gencar mengundang investasi asing. IHSG pun terpantau menurun.

Airlangga pun menyesalkan kejadian bom bunuh diri tersebut. Ia menyebut akan meminta agar keamanan domestik ditingkatkan.

"Kita tentu kejadian-kejadian semacan itu amat disayangkan. Dan tentu kami minta agar kita menjaga keamanan di dalam negeri," pungkasnya.

Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Pandjaitan pun turut menyayangkan kejadian ini. Namun, ia menegaskan investor tidak perlu takut.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Pengemudi Ojek Online Mengutuk Keras Teror Bom Bunuh Diri Medan

Teror Bom Bunuh Diri di Mapolrestabes Medan
Polisi memeriksa jenazah seorang yang diduga sebagai pelaku bom bunuh diri di Mapolrestabes Medan, Sumatera Utara, Rabu (13/11/2019). Pelaku bom bunuh diri mengunakan atribut ojek online dan meledakkan diri di sekitar kantin Mapolrestabes Medan. (ALBERT

Ketua Presidium Nasional Gabungan Aksi Roda Dua (Garda) Indonesia, Igun Wicaksono, mengatakan bahwa Garda yang merupakan komunitas para pengemudi ojek online sangat mengutuk keras aksi teror bom bunuh diri yang terjadi di Mapolresta Medan, Sumatera Utara.

"Kami mengutuk keras aksi teror bom yang menggunakan atribut ojek online tersebut," kata dia kepada Liputan6.com, Rabu (13/11/2019).

Igun pun menyerahkan sepenuhnya kepada pihak kepolisian untuk melakukan peyelidikan apakah pelaku bom bunuh diri Medan tersebut memang betul pengemudi ojek online atau hanya menggunakan atribut untuk menyamarkan identitas saja. 

Aplikator ojek online, Gojek, pun juga angkat bicara terkait peristiwa ledakan bom bunuh diri di Mapolresta Medan, Sumatera Utara. Pasalnya, pelaku bom buhun diri tersebut diduga menggunakan atribut ojek online.

Chief Corporate Affairs Gojek Nila Marita mengatakan, pihaknya mengutuk keras kejadian bom bunuh diri yang terjadi pada sekitar pukul 08.45 WIB tadi.

"Kami mengutuk aksi teror yang terjadi di Polrestabes Medan pagi ini dan berduka cita atas jatuhnya korban dari aksi teror tersebut," ujar dia dalam keterangan tertulis.

Untuk saat ini, lanjut dia, Gojek masih menunggu investigasi lebih lanjut dan telah berkoordinasi dengan pihak kepolisian.

"Kami tidak dapat berkomentar mengenai atribut terduga pelaku. Kami telah dengan segera menghubungi dan berkoordinasi dengan pihak berwajib, serta siap untuk memberikan seluruh bantuan dan dukungan yang diperlukan untuk proses investigasi," kata dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya