Kunjungi Batam, Menteri Edhy Minta Anak Buahnya Tak Musuhi Nelayan

Kerja sama antar kementerian sangat penting mengingat mengelola negara tidak bisa dilakukan secara sendirian.

oleh Ajang Nurdin diperbarui 13 Nov 2019, 17:35 WIB
Diterbitkan 13 Nov 2019, 17:35 WIB
Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo melakukan kunjungan kerja ke Batam.
Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo melakukan kunjungan kerja ke Batam.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo melakukan kunjungan kerja ke Batam pada Rabu ini. Kunjungan kerja ini untuk melihat kesiapan anggota Pengawasan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) dalam pengawasan perbatasan.

Edhy menjelaskan, Sebagai wilayah kelautan yang berada perbatasan dengan beberapa negara ASEAN, petugas pengawasan di Batam menjadi tombak utama dalam menjaga laut Indonesia.

"Saya yakin, di tangan mereka laut kita bisa terjaga. Tentunya hal ini tidak dilakukan secara sendirian akan tetapi harus ada kawan-kawan lainnya juga dari lintas institusi untuk ikut serta," Kata Edhy Prabowo di Kantor PSDKP Batam, Rabu (13/11/2019).

Edhy menambahkan, kerja sama sangat penting mengingat mengelola negara tidak bisa dilakukan secara sendirian. Oleh karena itu ia meminta untuk melakukan koordinasi secara bersama-sama.

Ia juga menyampaikan kepada pegawai Kementerian Kelautan dan Perikanan untuk selalu membela dan mengayomi para nelayan di seluruh wilayah Indonesia.

"Jangan memusuhi nelayan. Tapi harus dibina. Kalau ada yang salah harus dibina dulu. Sehingga institusi ini menjadi tempat mengadunya para nelayan. Tapi sebaliknya, kita harus menjadi sosok yang menakutkan bagi para pelaku ilegal fishing. Khususnya kapal-kapal asing," tegasnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Tingkatkan Pengawasan

6 Kapal Asing Pencuri Ikan Menunggu Diledakan
Kapal-kapal itu terlihat sangat besar dan telah dilengkapi berbagai teknologi mumpuni dibandingkan kapal nelayan Indonesia. (Liputan6.com/Richo Pramono)

Sebelumnya, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) akan meningkatkan pengawasan untuk mencegah masuknya kapal asing pencuri ikan di perairan Indonesia.

Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo mengatakan, setelah kapal asing enggan mencuri ikan di perairan laut Indonesia akibat sanksi penenggelaman kapal yang ditegakan maka langkah selanjutnya adalah meningkatkan pengawasan.

‎"Kalau sudah ditenggelamkan enggak ada lagi kapal pencuri ikan. Masalah selanjutnya bagaimana menjaga eksistensi bahwa perairan kita tidak ada kapal ilegal," kata Edhy, di Muara Angke, Jakarta, Senin (28/10/2019). 

Menurut EdhyKKP akan melakukan penguatan internal ‎untuk mencegah kapal asing mencuri ikan kembali di perairan laut Indonesia. Selain itu, kerja sama dengan TNI Angkatan Laut dan Kepolisian akan ditingkatkan.

"Penguatan di internal kita, pengawan laut kita yang satgas 115, PSDKP kita, punya 38 kapal, benera enggak kapal kita punya kekuatan untuk mengejar, jangan-jangan kekuatan kapal kita hanya 20 knot tau-tau musuh dari itu tentunya harus sinergi ada AL ada Polisi, saya sangat yakin AL kita kalau diajak berdiskusi pasti akan mau," paparnya.

Edhy mengungkapkan, penenggelaman kapal asing yang mencuri ikan di perairan laut Indonesia merupakan upaya untuk meningkatkan kedaulatan negara, sebab itu hal tersebut akan terus dilakukan jika ada kapal yang tertangkap.

"Oh iya dong kan penenggelaman kapal untuk menjaga kedaultan negara kalau ada kapal yang begitu lagi yang kita tenggelamkan kenapa harus takut,"tandasnya.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya