Kuala Tanjung Bakal jadi Pelabuhan Kelas Dunia

Kemenhub dorong peningkatan kerjasama untuk optimalisasi pelabuhan Kuala Tanjung menjadi hub internasional.

oleh Athika Rahma diperbarui 14 Nov 2019, 13:24 WIB
Diterbitkan 14 Nov 2019, 13:24 WIB
Hari Kemerdekaan RI ke 72
Sejumlah karyawan PT Prima Multi Terminal (PMT) mengikuti upacara bendera HUT RI ke 72 di proyek pembangunan dermaga Pelabuhan Kuala Tanjung di Kabupaten Batubara, Sumatera Utara, Kamis (17/8). (Liputan6.com/Pool

Liputan6.com, Jakarta - PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) atau Pelindo 1 bersama Port of Rotterdam Authority dan Zhejiang Provincial Seaport Investment & Operation Group Co, Ltd. menandatangani Head of Agreement (HoA) untuk optimalisasi pengembangan Pelabuhan Hub Internasional dan Kawasan Industri Kuala Tanjung yang dilaksanakan di Gedung Kementerian Perhubungan pada Kamis, 14 November 2019.

Penandatanganan HoA dilakukan oleh Direktur Utama Pelindo 1 Dian Rachmawan, Direktur PT Pelabuhan Rotterdam Indonesia André G.F. Toet yang mewakili Port of Rotterdam Authority, dan President Director Zhejiang Provincial Seaport Investment & Operation Group Co, Ltd. Gong Liming yang disaksikan oleh Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan Agus H. Purnomo yang hadir mewakili Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.

“Pelindo 1 bekerja sama dengan Port of Rotterdam Authority yang merupakan pelabuhan terbesar di Eropa yang expert dalam mengembangkan dan mengelola pelabuhan kelas dunia serta Zhejiang Provincial Seaport Investment & Operation Group Co, Ltd. merupakan BUMN di China yang terbaik dalam mengelola kargo. Kerja sama ini merupakan inisiasi untuk percepatan pengembangan Pelabuhan Kuala Tanjung yang berada di Kabupaten Batubara, Sumatera Utara untuk menjadi pelabuhan kelas dunia yang terintegrasi dengan kawasan Industri,” jelas Direktur Utama Pelindo 1, Dian Rachmawan, Kamis (14/11/2019).

Ruang lingkup dari HoA ini diantaranya, pertama, pengembangan dan manejemen Pelabuhan Internasional dan Kawasan Industri Kuala Tanjung untuk menjadi Pelabuhan dan Kawasan Industri kelas dunia termasuk untuk pengembangan Kuala Tanjung Multipurpose Terminal.

Selanjutnya, optimalisasi Kuala Tanjung Multipurpose Terminal dengan mengadakan pelayaran langsung dari Kuala Tanjung ke Ningbo dan sebaliknya melalui jaringan yang dimiliki Zhejiang Provincial Seaport Investment & Operation Group Co, Ltd.

Selain itu joint workshop untuk menyusun Business Plan dan Commercial Terms yang layak dengan menyertakan Kuala Tanjung Multipurpose Terminal sebagai bagian dari keseluruhan proyek.

"Dengan kerjasama ini diharapkan Kuala Tanjung dapat menjadi pelabuhan dan kawasan industri kelas dunia," ujar Direktur Jenderal Perhubungan Laut R. Agus H. Purnomo.

Lanjut Agus, dengan kerjasama ini jumlah kargo yang masuk ke Kuala Tanjung akan semakin banyak. Selain itu, kerjasama ini mampu mempercepat pengembangan kawasan industri di Kuala Tanjung yang sudah terintegrasi.

Nantinya biaya logistik diprediksi akan lebih murah sehingga bisa bersaing dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional.

"Mari kita bersama-sama sukseskan pengembangan infrastruktur di Kuala Tanjung untuk mewujudkan Kuala Tanjung jadi hub internasional," tutur Agus.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Pemerintah Siapkan Pelabuhan Kuala Tanjung Jadi Hub Internasional

Pelabuhan Kuala Tanjung, Medan Sumatera Utara. Liputan6.com/Bawono
Pelabuhan Kuala Tanjung, Medan Sumatera Utara. Liputan6.com/Bawono

Pemerintah menjadikan Pelabuhan Kuala Tanjung, Sumatera Utara sebagai Pelabuhan Hubungan Internasional. Sedangkan Pelabuhan Belawan akan berfokus pada perjalanan domestik. Hal tersebut sesuai dengan rencana pembangunan yang telah dimulai sejak 2016.

"Sesuai rencana awal, Pelabuhan Kuala Tanjung akan diintegrasikan dengan kawasan industri dan telah diatur sesuai Perpres No. 3 tahun 2016 dan Perpres No. 56 tahun 2018." jelas Direktur Jenderal Perhubungan Laut, R. Agus H. Purnomo, Jumat (16/8/2019)

Kawasan Industri Kuala Tanjung termasuk ke dalam dua Proyek Strategis Nasional dan akan terus dikembangkan sesuai dengan hasil studi.

Rencana Induk Pelabuhan Kuala Tanjung yang telah ditetapkan oleh Kepmenhub No KP 148 tahun 2016 tersebut akan menjadi gambaran pembangunan, pengembangan, dan operasioanal pelabuhan pada jangka pendek (2017-2021), jangka menegah (2017-2026), dan jangka panjang (2017-2036). Tidak hanya untuk pembangunan, hal itu juga menjadi pengendalian dan pengawasan segala kegiatan yang berkaitan dengan kepelabuhanan.

Sejauh ini PT Pelindo I telah melakukan sejumlah langkah dalam rencana pengembangan Pelabuhan Kuala Tanjung. Pengembangan tersebut dilakukan secara bertahap meliputi pemindahan kapal-kapal dengan rute internasional di Pelabuhan Belawan ke Pelabuhan Kuala Tanjung. Selain itu, akses dari dan menuju kawasan hiterland akan dilayani dengan transportasi kereta api.

Pelabuhan Kuala Tanjung terletak di posisi strategis dan berada di Selat Malaka. Hal tersebut menjadi alasan Pelabuhan Kuala Tanjung dijadikan pelabuhan yang cocok diposisikan sebagai pelabuhan ekspor-impor internasional. Sedangkan Pelabuhan Belawan berlokasi di muara sungai dengan tingkat sedimentasi yang tinggi, akan berevolusi menjadi pelabuhan domestik.

Kementerian Perhubungan memberikan dukungan berupa insentif terhadap jasa labuh dan navigasi untuk eksportir-importir. Selain itu Kemenhub mendorong peralihan moda logistik di wilayah Sumatera yang didominasi dengan jalur darat agar menjadi jalur darat yang ekonomis.

Harapan kedepannya, untuk memperkuat penempatan Pelabuhan Kuala Tanjung sebagai Pelabuhan Hub Internasional, sedang direncanakan pembangunan industrial pelabuhan untuk mendukung pengembangan Kawasan Industri Kuala Tanjung seperti steel, petrochemical, fertilizer, CPO/agro-businesses dan lain-lain.

Saat ini Pelindo I menjadi yang operator sedang melakukan proses pemilihan tempat strategis untuk pembangunan Pelabuhan Kuala Tanjung maupun Kawasan Industri dan beserta pendukungnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya