Liputan6.com, Jakarta Perubahan zaman dan perkembangan teknologi menjadi tantangan besar suatu bangsa. Melalui lembaga pendidikan, Indonesia menjawab perubahan dan perkembangan yang dinamis itu dengan membekali sektor sumber daya manusia, agar memiliki keterampilan dan pengetahuan luas.
"Untuk menghadapi perkembangan teknologi yang pesat, kami harus menyiapkan tenaga muda profesional. Mereka bukan hanya mampu menghadapi perkembangan teknologi saja, tapi juga belajar finance dan belajar mengenai IT," jelas Rektor Institut Teknologi dan Bisnis BRI (BRI Institute), Dana Saroso dalam konferensi persnya di Gedung BRI Institute, Jakarta, Senin (18/11).
Oleh karena itu, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (Persero BRI) melalui BRI Institute menandatangani kerja sama dengan MIT (Massachusetts Institute of Technology) dan Asosiasi FinTech Indonesia (AFTECH). Upaya kerja sama itu dilakukan terkait dengan pengembangan sumber daya manusia, melalui pendidikan yang berbasis teknologi.
Advertisement
Dengan ditandatanginya note kerja sama tersebut, BRI Institute berhadap dapat semakin memperkuat eksistensinya sebagai FinTech University. Direktur Human Capital Bank BRI, Herdy Rosadi Harman mengatakan bahwa peningkatan kapasitas sumber daya manusia termasuk dibidang digitalisasi dan informasi, menjadi prioritas.
Hal senada juga diungkapkan oleh Direktur Digital Teknologi Informasi dan Operasi BRI Indra Utoyo. Dengan hadirnya kampus fintech, diharapkan bisa melahirkan tenaga profesional muda yang berkompetensi.
"Ini menggambarkan peran penting BRI Institute bagi Bank BRI dan grup anak perusahaannya," kata Indra dalam sambutannya di Dies Natalis ke-1, BRI Institute.
Untuk diketahui, BRI Institute sebagai kampus fintech pertama di Indonesia yang bernaung dalam Yayasan BRilian Indonesia Gemilang (YBIG), menggunakan kurikulum pendidikan berbasiskan STEM (Science, Technology, Engineering & Mathematics).
Ada enam program studi di BRI Institute, yaitu Sistem Informasi (kekhususan Perbankan Digital), Teknologi Bisnis Digial (kekhususan Bisnis & Keuangan Perbankan), Teknologi Informasi (kekhususan Digital Perbankan Syariah), Sisten dan Teknologi Informasi (kekhususan Keuangan Mikro), Informatika (kekhususan Teknologi Asuransi), dan Kewirausahaan (kekhususan Technopreneurship).
Nantinya lulusan BRI Institute berdasarkan kecirian bisnis dan keuangan. Jadi bukan menghasilan Sarjana Perbankan, melainkan Sarjana Teknologi Informasi. Mereka yang lusus dari kampus ini juga berkesempatan menjadi pegawai BRI atau anak perusahaan, dengan mengikuti ODP (officer development program).
(*)