Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menegaskan para pimpinan BUMN tidak perlu melakukan lobi-lobi untuk mempertahankan jabatan karena yang penting mereka tetap mengedepankan atau memprioritaskan profit perusahaan.
"Bapak Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan yang penting bagi beliau adalah bottom line perusahaan. Kalau bottom line-nya baik maka akan baik juga. Mereka tidak perlu lobi-lobi untuk mempertahankan jabatan," ujar Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga dikutip dari Antara, Rabu (20/11/2019).
Advertisement
Arya juga menambahkan bahwa Menteri BUMN Erick Thohir dengan tegas menyampaikan bahwa kalau profit minimal atau bottom line BUMN baik maka pimpinan BUMN tidak perlu merasa khawatir posisinya terancam.
Baca Juga
Menteri BUMN Erick Thohir juga sempat melontarkan pernyataan keras terkait beberapa eksekutif BUMN yang bergaya hidup mewah, di kala perusahaan BUMN yang dipimpinnya merugi.
"Pak Erick sempat berbicara keras, beliau katakan pernah dirinya kebetulan ke salah satu restoran di bilangan Thamrin, Jakarta Pusat, bertemu dengan eksekutif BUMN, makan di tempat cukup mahal mewah, tapi ketika dilihat keuangan dari BUMN tersebut ternyata rugi," kata Arya.
Menurut dia, bukan tidak boleh untuk sesuatu yang memang layak didapatkan, namun harus punya hati dan akhlak ketika perusahaannya merugi maka para pimpinan BUMN tersebut juga harus menjalani gaya hidup prihatin atau sederhana.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Dinas Luar Negeri
Pesan tegas dan keras tersebut, lanjut Arya, disampaikan langsung oleh Menteri BUMN ketika bertemu dengan 32 direktur utama dan komisaris utama BUMN pada Selasa kemarin.
Dalam pertemuan tersebut, Menteri BUMN didampingi oleh Wakil Menteri BUMN beserta para staf khusus.
Saat bertemu dengan puluhan pimpinan tinggi BUMN tersebut, Erick Thohir juga menyampaikan bahwa bila BUMN baik maka ekonomi Indonesia juga baik mengingat BUMN itu 50 persen asetnya adalah aset atau pengelolaan ekonominya mempengaruhi setengah dari perekonomian Indonesia.
Menteri BUMM itu juga menegaskan, menurut Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga, bahwa pimpinan BUMN boleh keluar negeri tanpa meminta izin beliau selama itu terkait tugas bukan dalam rangka atau digabung dengan liburan.
Advertisement