OJK: Jiwasraya Dilirik 3 Investor

PT Asuransi Jiwasraya (Persero) saat ini tengah terlilit masalah keuangan

oleh Liputan6.com diperbarui 21 Nov 2019, 15:59 WIB
Diterbitkan 21 Nov 2019, 15:59 WIB
PT Asuransi Jiwasraya Persero).
PT Asuransi Jiwasraya Persero).

Liputan6.com, Jakarta - PT Asuransi Jiwasraya (Persero) saat ini tengah terlilit masalah keuangan. Masalah ini bermula akibat manajemen terdahulu yang salah menaruh investasi ke saham-saham 'gorengan'.

Terkait hal itu, Kepala Departemen Pengawasan Industri Keuangan Non Bank Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Ahmad Nasrullah menyatakan saat ini pihaknya tidak dapat berkomentar lebih detail terkait kondisi Jiwasraya.

Dia menyebutkan saat ini Jiwasraya tengah dalam proses penyembuhan.

"Ini sudah disampaikan, Jiwasraya saat ini sedang proses penyehatan. Sudah ada sinergi pemegang saham dengan manajemen, apalagi kan pemegang sahamnya pemerintah," kata Nasrullah saat ditemui di Hotel Le Meridien, Jakarta, Kamis (21/11).

Jiwasraya, kata dia, saat ini mulai dilirik oleh investor. Hingga saat ini sudah ada 3 calon investor asing yang menunjukan ketertarikannya untuk ikut menyehatkan perusahaan tersebut melalui anak usahanya yaitu Jiwasraya Putra. 

"Nanti pengertiannya mayoritas itu investasi strategis untuk anak usaha yang baru. Pengembangan dibutuhkan kapasitas modal hingga infrastruktur," ungkapnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Direksi Terus Putar Otak

Jejak Karier Hexana Tri Sasongko, Dirut Jiwasraya yang Gantikan Asmawi Syam Foto: Humas Kementerian BUMN
Jejak Karier Hexana Tri Sasongko, Dirut Jiwasraya yang Gantikan Asmawi Syam Foto: Humas Kementerian BUMN

Sebelumnya, Manajemen baru PT Asuransi Jiwasraya (Persero) mulai angkat suara terkait kondisi terkini perusahaan asuransi jiwa tertua di Indonesia tersebut.

Direktur Utama Jiwasraya, Hexana Tri Sasangko mengakui, saat ini perseroan memang tengah menghadapi 2 persoalan serius mulai dari seretnya likuiditas perseroan, hingga pada defisit kecukupan modal berdasarkan risiko perusahaan asuransi atau risk base capital (RBC).

"Yang harus digarisbawahi bahwa Kami beserta pemegang saham akan terus mencari solusi untuk 2 masalah tadi, dan berjuang untuk nasabah. Jadi Kami percaya bahwa para nasabah akan bersabar ketika mengetahui apa yan sedang dilakukan manajemen bersama pemegang saham," ujar Hexana saat ditemui di kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Selasa siang (19/11).

 


Butuh Dana Segar

Ilustrasi Asuransi (iStockphoto)
Ilustrasi Asuransi (iStockphoto)

Seperti diketahui, mengacu pada bahan paparan Rapat Dengar Pendapat (RDP) di Gedung DPR/MPR pekan lalu, manajemen baru Jiwasraya sedang membutuhkan dana segar untuk menutup defisit likuiditas perusahaan, pasca kesalahan penempatan portofolio investasi yang dilakukan manajemen lama, di bawah pimpinan Hendrisman Rahim dan Hary Prasetyo.

Sebagai siasat demi memenuhi kebutuhan likuiditas tersebut, manajemen baru bersama Kementerian BUMN selaku pemegang saham Jiwasraya telah merancang 5 skenario penyelamatan mulai dari: pencarian investor strategis untuk Jiwasraya Putra, pembentukkan Lembaga Penjamin Polis (LPP), pembentukan holding BUMN sektor keuangan hingga merilis produk-produk asuransi dengan menggandeng perusahaan reasuransi atau financial reasuransi (Finre).

 

Reporter: Yayu Agustini Rahayu

Sumber: Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya