PNM Layani 5,8 Juta Emak-Emak per November 2019

Nasabah yang dilayani PNM Mekaar merupakan perempuan prasejahtera pelaku usaha mikro.

oleh Liputan6.com diperbarui 22 Nov 2019, 13:17 WIB
Diterbitkan 22 Nov 2019, 13:17 WIB
Direktur Utama PT PNM Arief Mulyadi. Liputan6.com.
Data Ekspor Impor.

Liputan6.com, Jakarta - PT Permodalan Nasional Madani (Persero) atau PNM telah melayani sebanyak 5.808.081 juta nasabah Mekaar (Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera) per 21 November 2019. Nasabah yang dilayani PNM Mekaar merupakan perempuan prasejahtera pelaku usaha mikro.

Direktur utama PNM, Arief Mulyadi, menyebutkan pinjaman yang diberikan untuk nasabah Mekaar adalah Rp 2 juta hingga Rp 5 juta. Sementara itu untuk plafon Rp 7 juta - Rp 10 juta diberikan untuk nasabah Mekaar Plus yang baru berjalan 3 bulan terakhir ini.

Arief menjelaskan, Mekaar menyasar kaum ibu-ibu dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan para ibu rumah tangga.

"Karena kami punya pertimbangan bahwa para ibu ini punya kemampuan produktif untuk berusaha, cuma mereka sangat sulit mengakses lembaga-lembaga keuangan yang pada akhirnya mereka berhadapan dengan bank ucek-ucek, kan kasian," kata dia dalam sebuah acara diskusi di Gedung Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat (22/11).

Selain itu, kata dia, usaha para ibu-ibu selalu berorientasi untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari keluarga. Sebab, mereka tidak mempunyai akses untuk bekerja di perusahaan, sehingga harus memiliki usaha sendiri meskipun kecil-kecilan.

"Mau kerja enggak punya ijazah, jadi mereka terpaksa berusaha. Usahanya tuh karena terpaksa (demi memenuhi kebutuhan). Mereka enggak lahir dan bercita-cita untuk jadi pengusaha," ujar Dirut PNM.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Butuh Modal

Presiden Joko Widodo (Jokowi) Menilik produk nasabah Mekaar di Magetan, Jawa Timur, Jumat (1/2/2019).
Presiden Joko Widodo (Jokowi) Menilik produk nasabah Mekaar di Magetan, Jawa Timur, Jumat (1/2/2019).

Untuk memulai usaha, tentu para ibu-ibu ini memerlukan modal. Sementara akses mereka untuk memeproleh pinjaman dari perbankan tidak memenuhi kriteria atau bankable.

"Ke lembaga keuangan kita sama-sama tahu ada persyaratan atau mungkin jaminan yang mereka enggak bisa siapkan," ujarnya.

Dengan adanya program Mekaar ini, diharapkan para ibu-ibu prasejahtera tersebut dapat memulai dan memiliki usaha untuk membantu kelangsungan hidup keluarga dan masa depan pendidikan anak-anak mereka.

"Untuk menciptakan generasi yang akan datang, bagaimana mereka mendidik dan memfasilitasi putra-putrinya untuk mendapatkan pendidikan yang layak," ujarnya.

 

Diberikan Pelatihan

Jokowi Temui Ibu-Ibu Penerima Program Mekaar di Garut
Presiden Joko Widodo bersama Ibu Negara Iriana menemui ibu-ibu penerima program Membina Keluarga Sejahtera (Mekaar) di Garut, Jawa Barat, Jumat (18/1). Jokowi meminta penerima program Mekaar semangat menjalankan roda bisnis. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Selain mendapat pinjaman modal, nasabah Mekaar juga diberikan coaching atau pelatihan bisnis agar usaha yang mereka tekuni berjalan lancar.

Nasabah Mekaar didampingi oleh 30.805 account officer (AO) atau tenaga pendamping lapangan yang tersebar di 2.169 kantor layanan di seluruh Indonesia.

PNM telah mencatatkan penyaluran pembiayaan Mekaar sebesar Rp 17,5 triliun, dengan total outstanding mencapai Rp 10,6 triliun, atau akumulasi Rp 30,76 triliun.

Selain itu, dijelaskan juga perkembangan produk ULaMM (Unit Layanan Modal Mikro) sebagai solusi pengembangan usaha bagi pelaku UMKM di tanah air.

Sedangkan untuk ULaMM, PNM mencatatkan akumulasi penyaluran sebesar 25,5 triliun, dengan nilai outstanding 6,7 triliun. PNM memiliki 73.172 nasabah aktif ULaMM yang dilayani di 690 kantor layanan. Hingga saat ini PNM memiliki total asset Rp 24,8 triliun, dengan total liabilitas sebesar Rp 21,1 triliun, total ekuitas sebesar Rp 2,8 triliun.

 

Reporter: Yayu Agustini Rahayu

Sumber: Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya