Investor Korea Minat Garap Proyek Kereta Api Lahat-Tarahan

Proyek kereta api yang menghubungkan Sumatera dan Lampung itu memiliki panjang lintasan 250 kilo meter.

oleh Liputan6.com diperbarui 05 Des 2019, 17:02 WIB
Diterbitkan 05 Des 2019, 17:02 WIB
Jalur Dwiganda Jatinegara-Cakung Mulai Digunakan
Ilustrasi kereta api.(Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memastikan sudah ada salah satu investor asing yang berminat untuk terlibat membangun proyek jalur kereta api Lahat-Tarahan. Nantinya, proyek tersebut akan dikerjakan melalui skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).

"Investor ada, dari Korea juga ada. (Selain korea) saya lupa. Banyak ada suratnya sudah menyatakan minat," kata Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan, Zulkifri di Kantornya, Jakarta, Kamis (5/12/2019).

Proyek kereta api yang menghubungkan Sumatera dan Lampung dengan panjang lintasan 250 kilo meter itu prosesnya sudah masuk tahapan perencanaan dan persiapan Outline Business Case (OBC). Setelah investor berminat, maka tahapan selanjutnya akan dilelalang melalui KPBU.

"OBC itu kalau dalam proses KPBU ada harus menyiapkan dulu Outline Business Case. Jadi kira-kira ini menarik nggak sih begitu, ya jadi masih kita market sounding. Itu kita market sounding kepada investor kita, sounding di dalam maupun luar negeri," ujarnya.

"Kalau dia sudah berminat kita lanjut ke Final Business Case (FBC). Final Business Case nanti sudah siap kalau untuk mau dilelang. Kan KPBU harus dilelang," tambahnya.

Reporter: Dwi Aditya Putra

Sumber: Merdeka.com

Stasiun Manggarai Bakal Jadi Pusat KA Jarak Jauh Mulai 2021

Rencana Pemindahan Pelayanan Kereta Api Jarak Jauh
Aktivitas calon penumpang di Stasiun Manggarai, Jakarta, Rabu (9/10/2019). Rencana pemindahan pelayanan KA jarak jauh dari Stasiun Gambir ke Stasiun Manggarai agar kapasitas pengguna KA semakin banyak. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menargetkan pada 2021 Stasiun Manggarai akan menjadi pusat sentral kereta api menggantikan Stasiun Gambir. Nantinya, semua layanan kereta seperti KA Jarak Jauh, Ka Bandara, dan KRL akan berpusat semua di Manggarai.

"Jadi intra moda kereta api di stasiun sentral Manggarai," kata Direktur Jenderal Perkeretaapian Kemenhub, Zulfikri, di Kantornya, Jakarta, Kamis (5/12).

Dia mengungkapkan untuk proses lelang pembangunan Stasiun Manggarai saat ini telah dimulai. Nantinya, pembangunan fase II ditargetkan selesai pada tahun 2021.

Adapun pembangunan fase II ini meliputi penyediaan 10 jalur KA ‎layang atau elevated. Nantinya Stasiun Manggarai akan memiliki 18 jalur KA, di mana delapan jalur KA sisanya berada di atas tanah atau on grid.

"Progresnya sudah masuk tahap II, sudah lelang. Kita harapkan 2021 sudah bisa beroperasi," jelasnya.

Sementara untuk pembangunan fase I, saat ini masih berjalan. Sebagian pembangunan sudah selesai dilakukan misalnya seperti pembangunan Stasiun KA Bandara Manggarai dan beberapa tambahan jalur KA.

"Jadi yang sekarang dibangun itu tahap I yang ada stasiun KA bandaranya, termasuk jalur KA. Nanti akan dilanjut ke sisi timur," pungkasnya.

Reporter: Dwi Aditya Putra

Sumber: Merdeka.com

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya