Menteri Edhy Cari Solusi Bereskan Proyek Keramba Jaring Apung yang Mangkrak

Proyek keramba jaring apung (KJA) offshore yang mangkrak merupakan milik PT Perikanan Nusantara (Perinus).

oleh Liputan6.com diperbarui 09 Des 2019, 12:26 WIB
Diterbitkan 09 Des 2019, 12:26 WIB
Ketua Komisi IV Bahas Kelompok Tani Tolak Asuransi Petani
Ketua Komisi IV DPR RI, Edhy Prabowo akan segera menindaklanjuti informasi terkait adanya kelompok tani yang menolak masuk asuransi

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menawarkan solusi atas mangkraknya proyek keramba jaring apung (KJA) offshore yang digarap PT Perikanan Nusantara (Perinus) Persero.

Proyek gagal itu ada di Sabang, Pangandaran dan Karimun Jawa. Padahal KKP sudah mengucurkan dana sebanyak Rp 114 miliar.

Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo menyebut kondisi KJA sudah rusak. Tak mau menyalahkan pihak manapun, Edhy memilih memperbaiki kerusakan. Dia juga sudah mengajak Kementerian BUMN  untuk mencari jalan keluar.

"Secara prinsip jalan keluarnya ada," kata Edhy di Gedung Mina Bahari III Gambir, Jakarta Pusat, Senin (9/12).

 

Edhy Prabowo mengaku sudah meminta Menteri BUMN Erick Tohir untuk duduk bersama. Hanya saja, pertemuan itu belum terlaksana lantaran Erick harus mendampingi Presiden Jokowi dalam sebuah acara. Namun, soal ini dia sudah diskusikan dengan wakil menteri BUMN  informal.

Edhy berharap bisa mengetahui perkembangan kerja sama yang dilakukan atas kerusakan yang terjadi atau perlu ada perbaikan. Sebab, sampai saat ini proyek tersebut belum diterima secara resmi oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan.

"Kita akan ajak PT Perinus sebagai pengelola perusahaan yang membangun ini akan diarahkan seperti apa," kata Edhy menerangkan.

Sebenarnya KKP kata Edhy Prabowo, secara prinsip belum menerima hasil pembangunan tersebut. Pihaknya bisa saja melakukan tuntutan.  Namun dia memilih jalan keluar lain.

Reporter: Anisyah Al Faqir

Sumber: Merdeka.com

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Komunikasi dengan Dirut Perinus

Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo melakukan restocking 50.000 ekor ikan nilem ke Waduk GOR Jakabaring. (Foto: KKP)
Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo melakukan restocking 50.000 ekor ikan nilem ke Waduk GOR Jakabaring. (Foto: KKP)

Edhy menyebut Direktur Utama PT Pernius (Persero)  yang baru sudah datang untuk berkomunikasi. Tinggal kata Edhy menunggu keputusan selanjutnya. Sebab dia sudah menawarkan solusi.

Misalnya BUMN memberikan pengakuan utang kepada KKP. Sambil disaat yang sama dilakukan perbaikan setelah itu baru diserahterimakan. Namun dia memberikan catatan kalau tempat KJA harus dipindah.

"Kita  sudah mencari tempat dan sudah mengusulkan nama-nama tempatnya," kata Edhy.

Salah satu alternatif KJA di Sabang dipindahkan ke Aceh di Simeulue atau di Singkil. Lalu KJA di Pangandaran dipindahkan ke wilayah sekitar Jawa Barat yang air lautnya tenang.  "Air laut yang tenang kita akan taruh di Lampung,'" sambung Edhy.

Sementara KJA di Karimun Jawa bisa dipindah ke daerah Brondong di Bali. Jika usulan ini diterima, KKP akan menyerahkan program itu kembali ke PT Perinus untuk dikelola. Nantinya KKP akan memberikan program pembangunan. Misalnya jenis ikan yang dipelihara,

"Kita tinggal memberikan tentang pembangunannya sepeti apa, akan dipelihara ikan apa, entah lobster kita enggak tahu," kata #dhy mengakhiri.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya