Diakuisisi Thailand, Bisnis Bank Permata Bakal Lebih Moncer

Akuisisi tersebut akan menjadi peluang perbankan untuk memaksimalkan peluang bisnis baik dalam bisnis korporat hingga bisnis kecil dan usaha kecil menengah (UKM).

oleh Athika Rahma diperbarui 12 Des 2019, 19:00 WIB
Diterbitkan 12 Des 2019, 19:00 WIB
bank-permata-kredit-130423c.jpg
Bank Permata.

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Direktur Bank Permata Ridha DM Wirakusumah menyambut baik pengumuman akuisisi perusahaan yang dipimpinnya oleh Bangkok Bank.

Hal tersebut akan menjadi peluang Bank Permata untuk memaksimalkan peluang bisnis baik dalam bisnis korporat hingga bisnis kecil dan usaha kecil menengah (UKM).

“Atas nama seluruh manajemen dan karyawan, kami menyambut baik pemberitahuan dari para pemegang saham kami bahwa Bangkok Bank akan menjadi pemegang saham mayoritas PermataBank setelah transaksi diselesaikan," ujar Ridha, mengutip keterangan pers Bank Permata, Kamis (12/12/2019).

Lebih lanjut, Ridha juga menyampaikan terima kasih kepada Standard Chartered Bank dan Astra International yang sebelumnya menjadi pemegang saham mayoritas Bank Permata sebelum akhirnya diakusisi oleh Bangkok Bank.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Yakin Bisnis Berkembang

bank-permata-130423c.jpg
Bank Permata.

Bangkok Bank merupakan bank korporasi terbesar di Thailand dengan total aset sebesar USD 105 miliar beroperasi secara internasional serta memiliki jumlah nasabah 17 juta orang. Karenanya, Ridha yakin akuisisi Bangkok Bank akan membuat perbankan semakin berkembang.

“PermataBank akan terus mengembangkan bisnis kami sebagai bank pilihan bagi semua pemangku kepentingan. Kami percaya kemampuan kami dalam mengembangkan bisnis Retail, Wholesale dan Syariah banking, jaringan distribusi yang luas, serta inovasi teknologi digital terbaik di kelasnya, akan terus memberikan pengalaman terbaik kepada pelanggan, dan menghasilkan pertumbuhan berkelanjutan,” tambah Ridha.

Sementara, Bank Permata belum lama ini menandai kuartal ketiga yang berakhir sampai dengan 30 September 2019, dengan kinerja bisnis yang kuat, membukukan laba bersih setelah pajak sebesar Rp 1,1 triliun, meningkat 121% persen dari periode yang sama tahun lalu, serta peningkatan kualitas aset, dimana likuiditas dipertahankan pada level optimal.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya