BPJS Ketenagakerjaan Ganti Nama Jadi BP Jamsostek

Pergantian nama ini dalam rangka dalam rangka ulang tahun BPJS Ketenagakerjaan yang ke-42.

oleh Tira Santia diperbarui 13 Des 2019, 09:00 WIB
Diterbitkan 13 Des 2019, 09:00 WIB
Koordinator Advokasi BPJS Watch: Manfaat Kenaikan JKK dan JKm untuk Kesejahteraan Pekerja
BJPS Ketenagakerjaan.

Liputan6.com, Jakarta - Dalam rangka ulang tahun BPJS Ketenagakerjaan yang ke-42, Direktur utama BPJS Agus susanto, dalam sambutannya mengumumkan bahwa BPJS Ketenagakerjaan berganti nama menjadi BP Jamsostek, di gedung baru BP Jamsostek, Jakarta, Kamis (12/12/2019).

"Kita ada panggilan baru, ada standarisasi. Tolong panggil kami BP Jamsostek, bukan ganti nama tetapi kita memberi nama panggilan baru agar memudahkan orang memanggil BPJS Tenaga Kerja," jelas Agus.

Selain itu, menurutnya dalam ulang tahun kali ini menjadi istimewa, karena diselenggarakan di gedung baru, yakni Plaza BP Jamsostek. Selain menjadi kantor pusat, gedung tersebut juga disewakan untuk publik.

"Gedung ini adalah milik pekerja Indonesia. Kami sebagai badan juga menyewa, yang hasil sewanya kita kembalikan kepada pemilik yaitu pekerja Indonesia," kata Agus.

Di usia BP Jamsostek yang ke-42 tahun, ia menyampaikan, tentu banyak tantangan dan suka duka dalam jaminan sosial, banyak hal yang sudah dilakukan, maka dibutuhkan dukungan dari berbagai pihak, baik pekerja, stakeholder, perusahaan, maupun pemerintah.

"bisa mencapai 42 tahun perjalanan BPJS, saya kira hal itu didukung atas kerja sama semua pihak, termasuk dukungan stakeholder kami, kami memiliki 325 kantor cabang di seluruh Indonesia," ungkapnya.

Meskipun, sudah ada 52 juta peserta BPJS Ketenagakerjaan yang terdaftar. Menurutnya masih jauh dibelakang Singapura dan Malaysia, maka perlu untuk meningkatkan pengelolaan, agar sesuai dengan regulasi yg ada.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Harapan ke Depan

BPJS Ketenagakerjaan
Petugas melayani warga pengguna BPJS di di Kantor Cabang BPJS Ketenagakerjaan Salemba, Jakarta, Rabu (04/5). BPJS menargetkan 22 juta tenaga kerja dalam kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan.(Liputan6.com/Fery Pradolo)

Ia pun mengungkapkan harapannya untuk ke tahun depan. Bahwa pihaknya butuh kerja sama sinergitas dukungan dari seluruh masyarakat, stakeholder dan mitranya. Agar bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat indonesia.

"Kita saat ini menghasilkan sekitar Rp 400 triliun, kita targetkan tahun depan lebih dari Rp 500 triliun," kata Agus.

Selain itu, Agus suprapto juga menyampaikan sambutannya mewakili Kemenko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan professor doktor muhajid effendi.

Menurut Agus, transformasi BPJS menjadi BP Jamsostek diharapkan bisa terus meningkatlan pelayanan yang cepat, akurat, dengan memanfaatkan teknologi.

"BPJS Ketenagakerjaan punya panggilan baru BP Jamsostek, perubahan ini tidak berpengaruh pada lambang. Semoga lebih dikenal sama masyarakat dengan gantinya nama," ujarnya.

Ia pun menghimbau kepada masyarakat dan perusahaan untuk mendorong berkembangnya BP Jamsostek untuk ke depannya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya