BI Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2020 di 5,1 Persen

Bank Indonesia meyakini pertumbuhan ekonomi dunia pada tahun depan akan lebih baik

oleh Athika Rahma diperbarui 19 Des 2019, 16:28 WIB
Diterbitkan 19 Des 2019, 16:28 WIB
BI Turunkan Suku Bunga Acuan ke 5,25 Persen
Gubernur BI Perry Warjiyo (dua kanan) memberi keterangan pers hasil Rapat Dewan Gubernur di Kantor BI, Jakarta, Kamis (19/9/2019). Bank Indonesia menurunkan suku bunga acuan BI 7 Days Reverse Repo Rate (BI7DRRR) sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 5,25 persen. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyatakan, kondisi ekonomi Indonesia akan meningkat dalam kisaran 5,1-5,5 persen pada tahun 2020.

Hal ini didorong oleh beberapa faktor, seperti menurunnya ketidakpastian global, perbaikan ekspor hingga meningkatnya pola konsumsi masyarakat.

Perry menjelaskan hal tersebut dalam pemaparan hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI yang telah diselenggarakan pada 18 hingga 19 Desember 2019 di Gedung BI, Kamis (19/12/2019).

"Terdapat sejumlah perkembangan positif terkait perang dagang AS dengan China, proses Brexit, namun masih ada resiko geopolitik yang masih berlanjut," ujarnya.

Membaiknya hubungan AS dengan China terkait perang dagang dinilai menurunkan sentimen negatif dalam pasar global, yang kemudian dilanjutkan dengan masuknya aliran modal asing ke negara berkembang, termasuk Indonesia.

Untuk itu, BI akan memperhatikan prospek pemulihan global yang mencakup kemajuan trade deal AS-China, pemanfaatan trade diversion negara berkembang, efektivitas stimulus fiskal dan pelonggaran kebijakan moneter, serta kondisi geopolitik agar arus masuk modal asing semakin mengalir dan berimbas pada prospek pertumbuhan ekonomi domestik.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Kuartal IV 2019

BI Tahan Suku Bunga Acuan 6 Persen
Gubernur BI Perry Warjiyo bersiap Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia di Jakarta, Kamis (20/6/2019). Rapat memutuskan untuk mempertahankan BI7DRR sebesar 6,00%, suku bunga Deposit Facility sebesar 5,25%, dan suku bunga Lending Facility sebesar 6,75%. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Kemudian, diperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal IV 2019 semakin membaik, didorong dengan adanya ekspansi fiskal dan pola musiman akhir tahun serta perbaikan ekspor.

"Perbaikan ekspor antara lain dipengaruhi naiknya ekspor pulp, waste paper dan serat tekstil ke Tiongkok, masih kuatnya ekspor besi baja ke Tiongkok dan ASEAN, serta berlanjutnya ekspor kendaraan bermotor ke ASEAN dan Arab Saudi," lanjut Perry.

Selain itu, investasi juga meningkat di beberapa daerah seperti hilirisasi nikel di Sulawesi. Investasi bangunan juga terus membaik didorong peningkatan kegiatan konstruksi.

"Dengan perkembangan tersebut, pertumbuhan ekonomi triwulan IV-2019 diprakirakan membaik sehingga secara keseluruhan tahun 2019 dapat mencapai sekitar 5,1 persen," ujar Perry.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya