Bandara Internasional Yogyakarta Beroperasi Penuh di Maret 2020

Kemenhub akan menentukan titik-titik tertentu lokasi berhentinya Damri, di Bandara Internasional Yogyakarta.

oleh Liputan6.com diperbarui 28 Des 2019, 20:00 WIB
Diterbitkan 28 Des 2019, 20:00 WIB
Menhub, Budi Karya Sumadi
Menhub, Budi Karya Sumadi (tengah) saat meninjau Bandara Internasional Yogyakarta, Kulon Progo, beberapa waktu lalu. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi memastikan Bandara Internasional Yogyakarta di Kulon Progo, Yogyakarta, akan beroperasi penuh pada akhir Maret 2020 atau sebelum Lebaran Idul Fitri 2020.

Ini dia ungkapkan saat meninjau langsung bandara tersebut bersama Wakil Menteri BUMN, PT KAI, dan Angkasa Pura I di Yogyakarta. 

Peninjauan untuk memastikan antarmoda transportasi pendukung pengoperasian Bandara Internasional Yogyakarta. 

"Kami mengharapkan jam keberangkatan harus ada kepastian, paling tidak satu jam satu kali," kata Budi Karya seperti mengutip Antara, Sabtu (28/12/2019).

Selain itu, Kemenhub akan menentukan titik-titik tertentu lokasi berhentinya Damri, yakni di Utara atau di SBandara Internasional Yogyakarta di Kabupaten Kulon Progo. 

"Sehingga para penumpang dapat mengukur, saat mereka berangkat 10.00 WIB, dan jarak tempuh yang dibutuhkan 1,5 jam, maka dari Yogyakarta berangkat 08.00 WIB," katanya.

Terkait progres pembangunan fisik bandara, Budi Karya memastikan progres pembangunan sudah sesuai rencana pembangunan, dan bisa diselesaikan pada Maret 2020.

"YIA beroparasi pada Maret 2020," katanya.

 

 

Setelah Labuan Bajo, Pemerintah akan Tawarkan Bandara Lain kepada Asing

Pembangunan Bandara Internasional Yogyakarta. Dok Angkasa Pura I
Pembangunan Bandara Internasional Yogyakarta. Dok Angkasa Pura I

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati dan Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi pada hari ini menetapkan PT Cardig Aero Service (CAS), Changi Airports International Pte Ltd (CAI) dan Changi Airports MENA Pte Ltd sebagai pemenang konsorsium proyek Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) Bandara Komodo di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Menhub Budi Karya Sumadi mengatakan, penetapan pemenang konsorsium ini sudah proses pemilihan yang ditetapkan bersama tim ahli, yang berujung kepada tiga perusahaan asal Singapura tersebut.

Selain Bandara Komodo, Menhub Budi menambahkan, pemerintah juga akan mempromosikan bandara-bandara lain di Tanah Air untuk dikembangkan pihak asing.

Beberapa diantaranya adalah lapangan udara besar seperti Bandara Kualanamu di Medan, Sumatera Utara.

"Nanti ada beberapa bandara seperti Kualanamu Medan, Sam Ratulangi Manado, dan Singkawang," ujar dia usai mentetapkan pemenang proyek KPBU untuk pengembangan Bandara Labuan Bajo di Gedung Kementerian Keuangan Jakarta, Kamis (26/12/2019).

Tak hanya bandara pemerintah juga bakal coba menawarkan proyek-proyek penunjang transportasi lainnya kepada asing seperti kereta api di Sumatera Selatan dan beberapa pelabuhan di Indonesia.

"Kita berharap minat dan kekayaan asing bahwa kita memang good government bisa diversify atau melakukan diversifikasi lebih baik," tukas Menhub

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya