Kementerian PUPR Beberkan Cara Atasi Banjir di Jakarta

Kementerian PUPR membeberkan beberapa pekerjaan yang dilakukan untuk menanggulangi banjir di DKI Jakarta.

oleh Liputan6.com diperbarui 03 Jan 2020, 11:30 WIB
Diterbitkan 03 Jan 2020, 11:30 WIB
Begini Suasana Banjir di Kawasan Grogol
Suasana Jalan Raya Daan Mogot yang terendam banjir di Jakarta, Rabu (1/1/2020). Hujan yang turun saat malam pergantian tahun baru 2019-2020 menyebabkan sejumlah titik jalan terputus di kawasan Grogol terendam banjir. (merdeka.com/Imam Buhori)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) membeberkan beberapa pekerjaan yang dilakukan untuk menanggulangi banjir di DKI Jakarta. Seperti diketahui, curah hujan berlangsung pada 31 Desember sampai dengan 1 Januari 2020 membuat sejumlah daerah di Ibu Kota terendam banjir.

"Kalau kami tetap tugasnya. Pertama ini kan bagian hulu, tengah, dan hilir," kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, saat ditemui di Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Jakarta, Jumat (3/1).

Basuki menyebut, untuk bagian hulu pihaknya tetap fokus meneruskan sejumlah pembangunan bendungan. Untuk tahun ini, dia menargetkan pembangunan bendungan yang ada di daerah Bogor akan selesai mengingat pembebasan lahan sudah hampir 100 persen.

 

"Bendungan kita percepat tahun ini akan bisa jadi karena tanah sebagian besar bebas sudah 90 persen lebih, di Sukamahi dan Ciawi," katanya.

Dia melanjutkan untuk bagian tengah atau biasa disebut dengan normalisasi masih akan terus dikerjakan. Pelebaran terhadap kali-kali yang ada di Jakarta pun juga terus dilakukan agar menampung air lebih banyak.

"Kaya sekarang itu Kelapa Gading kan sudah enggak kebanjiran, jadi itu tetep pemprov itu tugasnya membebaskan lahan. Kami membangun itu kolaborasi," jelas dia.

Upaya terakhir yang dilakukan Kementerian PUPR, yakni terus melakukan pembangunan sodetan untuk Sungai Ciliwung ke arah Banjir Kanal Timur (BKT). Diharapkan apabila itu selesai dilakukan, maka debit air bisa mencapai 60 kubik per detik.

"Itu akan membantu sekali mengurangi debit banjir," kata dia

Reporter: Dwi Aditya Putra

Sumber: Merdeka.com

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Bangun 2 Bendungan, Banjir Kiriman ke Jakarta Bakal Berkurang di Akhir 2020

(Foto: Liputan6.com/Maulandy R)
Presiden Jokowi tinjau Bendungan Sukamahi (Foto:Liputan6.com/Maulandy R)

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Ciliwung Cisadane tengah menyelesaikan pembangunan dua proyek bendungan kering (dry dam), yakni Bendungan Sukamahi dan Ciawi di Kabupaten Bogor.

Pembangunan kedua bendungan merupakan bagian dari rencana induk pengendalian banjir (flood control) Jakarta yang sesuai kontrak ditargetkan rampung 2021. Namun, target penyelesaian proyek dipercepat menjadi akhir 2020.

"Target (selesai) akhir tahun 2020," jelas Kepala BBWS Ciliwung Cisadane Bambang Hidayah kepada Liputan6.com, Kamis (2/1/2020).  

Bambang mengatakan, kehadiran dua bendungan tersebut akan mengurangi banjir bukan saja di wilayah Bogor dan Depok, tetapi juga di DKI Jakarta.

"Bendungan Sukamahi dan Ciawi akan menyurutkan 12 persen debit banjir Ciliwung di Manggarai," ujar dia.

Proses Pembangunan

(Foto: Liputan6.com/Maulandy R)
Presiden Jokowi tinjau Bendungan Sukamahi (Foto:Liputan6.com/Maulandy R)

Berdasarkan data yang disampaikannya, progres fisik pembangunan Bendungan Ciawi kini sebesar 44 persen, sementara Bendungan Sukamahi 35 persen.

Sedangkan untuk progres pembebasan lahan di Bendungan Ciawi telah mencapai 91,12 persen, dan Bendungan Sukamahi sudah sekitar 90,31 persen.

Menurut Bambang, lahan yang belum terbebas di kedua bendungan saat ini terdiri dari aset milik PLN, masjid, kuburan, hingga berstatus konsinyasi (dilimpahkan ke pengadilan).

"Tapi itu umumnya ada di daerah upstream atau genangan, jadi tidak mengganggu proses pembangunan," ucap Bambang. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya