Liputan6.com, Jakarta - Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan melakukan penyesuaian tarif tol 10 ruas pada tahun ini.
Kepala BPJT Danang Parikesit mengatakan, konfirmasi kenaikan tarif tol di 10 ruas tersebut masih menunggu hasil pengecekan akhir bersama Menteri PUPR Basuki Hadimuljono.
"Itu kalau total ada 10 ruas sekarang. Tapi secara prinsip sudah masuk semua, prosesnya sudah selesai. Tinggal nanti kita melakukan pengecekan terakhir dengan Pak Menteri," ujar Danang di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Jakarta, dikutip Selasa (7/1/2020).
Advertisement
Baca Juga
Berdasarkan informasi yang diberikan Danang, 5 dari 10 ruas tol kini sudah memasuki proses akhir. Antara lain Tol Cawang-Tomang-Pluit, Tol Ujung Pandang Tahap I, Tol Bali Mandara, Tol Pondok Aren-Serpong, dan Tol Gempol-Pandaan Tahap I.
Sementara dua tol lainnya sedang dalam proses permintaan persetujuan unit kerja Eselon I di Kementerian PUPR, yakni Tol Tangerang-Merak dan Tol Pasir Koja-Soreang.
Sedangkan 3 ruas sisa kini tengah dalam proses berita acara penyesuaian tarif tol. Ketiga tol tersebut yakni Tol Palikanci, Tol Belawan-Medan-Tanjung Morawa (Belmera) dan Tol Surabaya-Gempol.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Di Tangan Menteri PUPR
Danang menyatakan, pengajuan kenaikan tarif untuk 10 tol tersebut telah diserahkan oleh BPJT ke kementerian, dan kini tengah menunggu keputusan Menteri Basuki yang kerap mengecek sendiri kondisi dan kesiapan ruas-ruas itu.
"Biasanya yang masih ada kegiatan konstruksi, pelebaran, perbaikan, itu biasanya beliau prefer untuk ditunda. Berarti yang belum itu kemungkinan masih ada kegiatan konstruksi yang belum selesai, atau terkena dampak hujan sehingga mengganggu masyarakat," terangnya.
Â
Advertisement
Tak Ada Penyesuaian Tahun Depan
Dia pun berharap, kenaikan tarif untuk 10 ruas tol tersebut dapat dirampungkan pada tahun ini, sehingga tidak mengganggu proses penyesuaian tarif tol lain pada tahun depan.
"Harapan kita semuanya tuntas tahun ini, karena tahun depan ada juga list yang harus kita kerjakan. Jadi itu enggak berhenti, cukup banyak sebenarnya yang seharusnya dilakukan penyesuaian tarif," tukas Danang.