Pertamina Diminta Cari Rekan buat Gali Minyak di Sumur Tua

Keberadaan sumur minyak tua akan tetap dioptimalkan beroperasi, sebab masih berpotensi menambah produksi minyak.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 16 Jan 2020, 18:46 WIB
Diterbitkan 16 Jan 2020, 18:46 WIB
Menggali Minyak dan Gas di Sumur Peninggalan Belanda Wilayah Majalengka
Lokasi pengeboran minyak dan gas di sumur tua peninggalan Belanda desa Desa Panjalin Kabupaten Majalengka. Foto (Liputan6.com / Panji Prayitno)

Liputan6.com, Jakarta Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) berharap Pertamina menggandeng mitra untuk mengelola sumur minyak tua.

Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto mengatakan, keberadaan sumur minyak tua akan tetap dioptimalkan beroperasi, sebab masih berpotensi menambah produksi minyak.

"Sumur tua kami tidak ingin membiarkan untuk tidak tergarap," kata Dwi, saat rapat dengan Komisi VII DPR, di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (16/1/2020).

Menurut Dwi, sumur tua yang masih menjadi konsesi Pertamina EP tersebar di berbagai wilayah, sehingga tidak ekonomis untuk digarap. ‎

Sebab itu, SKK Migas mendorong Pertamina EP mencari mitra untuk mengaktifkan kembali sumur minyak tua.

"Petamina EP cakupannya luas sehingga sangat marginal. Kami mendorong Pertamina EP bekerjasama dengan mitra untuk mereaktifasi sumur tua," tuturnya.

Agar Pertamina EP mendapat mitra untuk menggarap sumur minyak tua, Dwi pun meminta Pertamina EP tidak memberikan syarat yang sulit untuk mitra yang berminat menggarap sumur minyak tua.

"Kami minta Pertamina EP syaratnya tidak banyak, sehinga dapat menolong," tandas dia.

 

 

 

Cara SKK Migas Kejar Produksi Minyak Indonesia Capai 1 Juta Barel di 2030

lustrasi tambang migas
Ilustrasi tambang migas (iStockPhoto)

Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menyusun sejumlah upaya untuk mencapai target produksi migas untuk mencapai target produksi minyak 1 juta barel pada 2030‎.

Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto mengatakan, dalam Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2020 telah ditetapkan target yang tinggi untuk minyak pada angka 755 ribu barel per hari (bph) dengan angka teknis pada 705 ribu bph.

Sedangkan untuk gas target ditetapkan 6.670 MMSCFD dengan angka teknis pada 5.685 MMSCFD. ‎Adapun pada 2030 produksi minyak ditargetkan meningkat menjadi 1 juta bph.

"Untuk mencapai target dan meneruskan operational excellence secara berkelanjutan, maka SKK Migas akan mengoptimalkan pemanfaatan IOC dan akan terus menambah fitur baru yang dapat mendukung pelaksanaan operasional hulu migas," kata Dwi, di Jakarta, Jumat (9/1/2020).

‎‎Pada 2020 upaya yang dilakukan SKK Migas untuk meningkatkan produksi antara lain dengan mempertahankan tingkat produksi sumur yang telah beroperasi melalui pengeboran pengembangan naik 20-25 persen. Adapun rincian rencana kerja 2020 mencapai 407 sumur pengembangan 812 work over dan 24.843 well service.

Kemudian akan dilakukan transformasi sumber daya ke produksi dengan pengeboran deliniasi struktur parang, Re-Entry Lofin-2, pengoperasian Lapangan Sidayu, mempercepat Chemical EOR, melalui kegiatan Field Trial Lapangan Sago, Gemah, Jatibarang, Studi EOR Lapangan Pedada, Kaji-Semoga, Belida. Eksplorasi untuk Penemuan Besar dilakukan antara lain dengan Seismik 2D Jambi Merang (Open Area) tahun ke-2 dengan investasi USD 75 juta.

‎

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya