Dituding Bagi-bagi Jabatan Komisaris Garuda Indonesia, Ini Jawaban Erick Thohir

Penunjukkan Triawan Munaf dan Yenny Wahid dapat meningkatkan kinerja Garuda baik dari sisi inovasi bisnis maupun proteksi terhadap pekerja perempuan.

oleh Athika Rahma diperbarui 23 Jan 2020, 13:48 WIB
Diterbitkan 23 Jan 2020, 13:48 WIB
Onderdil Harley Davidson dan Brompton
Menteri BUMN Erick Thohir saat konferensi pers terkait penyelundupan motor Harlery Davidson dan sepeda Brompton menggunakan pesawat baru milik Garuda Indonesia di Kementerian Keuangan, Jakarta, Kamis (5/12/2019). (merdeka.com/Iqbal S Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri BUMN Erick Thohir angkat suara soal tudingan bagi-bagi jabatan komisaris Garuda Indonesia ke mantan Kepala Bekraf Triawan Munaf dan Yenny Wahid.

Erick menyatakan, penunjukkan Triawan dan Yenny dapat meningkatkan kinerja Garuda baik dari sisi inovasi bisnis maupun proteksi terhadap pekerja perempuan.

"Garuda itu kan ada dua hal (yang harus diperhatikan) tidak hanya dari kondisi bisnis saja namun juga dari sisi proteksi bagi tenaga kerja khususnya wanita," ujar Erick saat ditemui di Kementerian Pertahanan, Kamis (23/1/2020).

Sementara untuk penunjukkan Triawan, Erick menyatakan bahwa figur Triawan memiliki inovasi bisnis dan kreatif.

"Di era Garuda saat ini kan persaingannya sudah bukan hanya pesawat saja. Di mana, Garuda itu banyak implemen-implemen teknologi yang harus disiapkan. Itu juga ada hubungan bagaimana kita berpartner dengan banyak pihak swasta juga," imbuhnya.

Kemudian untuk perlindungan wanita, Yenny Wahid dinilai dapat melindungi atau merangkul pekerja wanita di maskapai pelat merah tersebut.

"Di mana dengan ada Bu Yenny tentu sekarang pramugari, front office perempuan, paling tidak ada yang melindungi atau ada yang bisa diajak bicara. Khususnya Bu Yenny itu backgroundnya jelas, pergerakan, dan Bu Yenny itu posisinya Komisaris Independen, wakil publik," imbuh Erick.

Meski demikian, proteksi terhadap pekerja wanita ini dibantah Erick ada hubungannya dengan kasus gundik Garuda Indonesia yang santer diperbincangkan beberapa waktu lalu.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Deretan Nama Komisaris Baru Garuda Indonesia, dari Triawan Munaf hingga Yenny Wahid

Piala Presiden Esports 2019
Ketua Bekraf, Triawan Munaf, memberikan sambutan saat pembekalan 16 tim esports Piala Presiden 2019 di Gedung Krida Bhakti Setneg, Jakarta, Selasa (26/3). Final turnamen akan diselengarakan pada 30-31 Maret mendatang. (Bola.com/Yoppy Renato)

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada Rabu ini. Salah satu agenda rapat tersebut adalah perombakan kepengurusan.

Selain mengubah susunan direksi, RUPSLB Garuda Indonesia ini juga merombak susunan komisaris. Terdapat nama-nama baru dalam susunan komisaris ini.

Nama baru dalam susunan komisaris Garuda Indonesia tersebut antara lain Triawan Munaf. Mantan Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) ini didapuk menjadi Komisaris Utama. Selain itu juga ada nama Yenny Wahid. Putri dari Presiden RI ke-4 ini menjabat sebagai Komisaris Independen.

Nama baru lainnya adalah Elisa Lumbantoruan yang menduduki posisi Komisaris Independen. Sebelumnya, Elisa merupakan Presiden Direktur dan CEO ISS, sebuah perusahaan alih daya multinasional.

Sedangkan komisaris lainnya adalah nama lama yaitu Chairal Tanjung. Sebelumnya Chairal Tanjung menjabat sebagai Komisaris Independen. Sedangkan saat ini ia menduduki posisi Wakil Komisaris Utama.

Peter Gontha juga bergabung kembali untuk menduduki posisi Komisaris. Sebelumnya Peter Gontha pernah menduduki posisi komisaris di Garuda Indonesia.

Susunan Lengkap Komisaris Garuda Indonesia

Pesawat Garuda Indonesia
(Liputan6.com/Fahrizal Lubis)

Susunan Komisaris Baru

1. Komisaris Utama: Triawan Munaf

2. Wakil Komisaris Utama: Chairal Tanjung

3. Komisaris Independen : Yenny Wahid

4. Komisaris Independen: Elisa Lumbantoruan

5. Komisaris : Peter Gontha

 

Susunan Komisaris Lama

1. Komisaris Utama : Sahala Lumban Gaol

2. Komisaris : Chairal Tanjung

3. Komisaris Independen: Eddy Porwanto Poo

4. Komisaris independen : Insmerda Lebang

5. Komisaris independen : Herbert Timbo Parluhutan Siahaan  

  

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya