Liputan6.com, Jakarta Direktur Utama Perum Budan Urusan Logistik (Bulog) Budi Waseso memastikan pada 2020, tidak akan mengimpor beras. Dengan syarat, kondisi alam dan cuaca baik.
"Insya Allah kalau alam dan cuaca baik enggak (impor) karena sudah cukup," kata Budi Waseso di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis (23/1).
Baca Juga
Saat ini, Buwas sapaanya, mengatakan cadangan beras nasional mencapai 2,1 juta ton. Jumlah tersebut dianggap cukup untuk saat ini.
Advertisement
Terkait operasi pasar, Budi menyebut baru akan dilakukan jika terjadi kelangkaan beras di pasaran. Begitu juga dengan kenaikan harga beras. Sebab salah satu tugas Bulog menjaga sirkulasi beras di pasaran.
"Setiap ada kenaikan beras, kita sudah intervensi, itu otomatis," katanya.
Mantan Kepala BNN ini menambahkan tidak ada target pelaksanaan operasi pasar. Mekanisme operasi pasar disesuaikan dengan kondisi di lapangan.
Reporter: Anisyah Alfaqir
Sumber: Merdeka.com
Bulog Luncurkan 50 Produk Beras Baru di 2019
Tahun 2019 hampir berlalu dan berganti dengan 2020. Sepanjang 2019, Perum Bulog telah menjalankan berbagai penugasan dan telah menorehkan kinerja yang positif pada setiap aspek.
Dimulai dari aspek hulu, Perum Bulog telah menyerap hasil produski petani dalam negeri sepanjang tahun di seluruh pelosok Indonesia yang dilakukan atas kerjasama yang baik dengan berbagai pihak.
Pada aspek hilir Perum Bulog telah melakukan pemeratan stok pangan dan stabilisasi harga pangan hingga ke seluruh pelosok Indonesia melalui operasi pasar, bantuan sosial rastra, penyaluran korban bencana alam, progrm BPNT, serta dengan menjual komoditas pangan pokok murah berkualitas melalui berbagai saluran mitra Bulog.
Andil pangan pokok beras cukup memberikan pengaruh terhadap inflasi per Oktober 2019. BPS mecatat harga beras memberikan sumbangan pada inflasi Oktober sebesar 0,01 persen. Sementara harga bahan pangan secara keseluruhan mencatatkan deflasi sebesar 0,41 persen dengan andil sebesar 0,08 persen.
Perum Bulog berhasil menstabilkan harga pangan pokok beras dengan rata-rata harga beras kualitas rendah Rp 9.242 per kg, kualitas medium Rp 9.434 per kg, dan premium Rp 9.659 per kg pada Oktober 2019.
Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso mengatakan, sesuai dengan penugasan pemerintah dan amanat UUD, Perum Bulog terus melakukan tugas-tugasnya demi mewujudkan kedaulatan pangan.
Dalam rangka menjalankan penugasan pengelolaan cadangan pangan beras pemerintah (CBP), sepanjang tahun 2019 Perum Bulog berhasil mengelola stok CBP hingga 2 juta ton lebih yang dapat dipergunakan untuk operasi pasar dan bencana alam.
"Adapun untuk penyaluran CBP telah tersalurkan sebesar 518.543 ton. Realisasi Penyaluran Bansos RASTRA 2019 capai 351.848 ton,"kata dia dalam keterangan tertulis, Kamis (19/12/2019).
Dengan kapasitas gudang sebesar 4 juta ton, Perum Bulog telah melakukan pengadaan beras dengan total pengadaan DN 1.180.599 ton. Data pengadaan lainnya meliputi gula pasir 4.324 ton, jagung 837 ton, daging kerbau 7.748 ton, minyak goreng 1.568 kilo liter.
“Kami sadar, bahwa keberhasilan menjaga ketersediaan pasokan dan stabilisasi harga beras dan pangan pokok lainnya di seluruh daerah akan tercipta bila dilakukan secara bersama dengan dukungan seluruh pihak, serta dilakukan dengan perhitungan yang matang dari aspek hulu hingga hilir.” tegas Budi.
Advertisement