Semua Penumpang di Bandara Soetta Tak Terjangkit Virus Corona

Angkasa Pura II bersama KKP Bandara Soekarno-Hatta meningkatkan pengamaman terhadap penyebaran Virus Corona.

oleh Pramita Tristiawati diperbarui 24 Jan 2020, 11:17 WIB
Diterbitkan 24 Jan 2020, 11:17 WIB
Mudik Natal dan Tahun Baru, Bandara Soetta Siapkan 478 Pesawat Ekstra
Calon penumpang menunggu penerbangan di Terminal 3 Bandara-Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Minggu (22/12/2019). Manajemen Bandara Soekarno-Hatta menyiapkan 478 pesawat ekstra untuk mengantisipasi lonjakan penumpang saat mudik libur Natal dan Tahun Baru. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Pengelola Bandara Internasional Soekarno Hatta, PT Angkasa Pura II, memastikan bila, virus corona yang berasal dari Kota Wuhan, Cina, belum masuk ke Indonesia.

Seperti diketahui, sejak awal tahun 2020, PT Angkasa Pura II bersama KKP Bandara Soekarno-Hatta, sudah meningkatkan pengamaman terhadap penyebaran Virus Corona. Terlebih penumpang yang datang dari Cina, dimana virus mematikan tersebut berasal.

"Sampai saat ini, untuk sementara, semua penumpang yang diperiksa negatif semua," tutur Senior Manager Of Branch Communication and Legal PT Angkasa Pura II KCU Bandara Soekarno-Hata, Febri Toga Simatupang, Jumat (24/1/2020).

Menurutnya, sampai dinyatakan aman, di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta akan terus memantau kedatangan penumpang dari luar negeri. Pemantauan virus menggunakan empat kamera yang disebut Thermal Scanner Camera yang dapat memantau langsung suhu penumpang.

Sebab, bila suhu penumpang tinggi maka bisa jadi sebuah tanda-tanda penumpang itu terdampak Virus Corona.

"Sekarang ada Thermal Scanner sudah tersedia di kedatangan internasional Terminal 3. Kami sangat support teman-teman KKP dalam pencegahan ini," ujar Febri.

Bukan hanya antisipasi bagi penumpang, seluruh petugas di Bandara Soekarno-Hatta pun tak luput dari langkah pencegahan. Seperti harus menggunakan masker, sarung tangan, dan wajib mencuci tangan menggunakan sabun setiap beberapa menit yang sudah ditetapkan.

"Dalam antisipasi di petugas-petugas front line seperti di imigrasi, bea cukai, dan karantina wajib untuk pakai masker,atau sarung tangan, karena KKP sudah imbau," kata Febri.

Seperi diketahui, antisipasi l dilakukan mengacu pada surat edaran dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia No. SR.01.0111/5888/2019 "Pemberitahuan Kewaspadaan Penyakit Polio" pada 30 Desember 2019 dan No PM.04.021111143/2020 "Kesiapsiagaan dan Antisipasi Penyebaran Penyakit Pneumonia Berat yang belum diketahui etiologinya" pada 03 Januari 2020.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Seorang Terduga Pasien Virus Corona Dirawat di RSPI Sulianti Saroso

Thermal Scan Awasi Penyebaran Virus Corona di Bandara Adi Soemarmo
Alat thermal scan untuk mengawasi penyebaran virus corona melalui penumpang pesawat yang turun dari penerbangan luar negeri di Bandar Adi Soemarmo, Kamis (23/1).(Liputan6.com/Fajar Abrori)

Direktur Medik dan Perawatan Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, Diany Kusumawardhani menyampaikan, pihaknya tengah merawat terduga pasien terjangkit virus Corona.

"Ada satu pasien dengan suspect," kata Diany di RSPI Sulianti Saroso, Sunter, Jakarta Utara, Jumat (24/1/2020).

Menurut Diany, pasien saat ini dalam kondisi stabil dan belum ada perubahan ke arah yang lebih buruk. Untuk itu, kasus ini belum tercatat sebagai awal penyebaran virus Corona di Indonesia.

"Intinya, kalau dia memang ada kecenderungan ke arah penyakit ini," jelas dia.

Pihak dokter kini masih menelusuri dan memastikan bagaimana penularan yang terjadi ke pasien tersebut. RSPI Sulianti Saroso telah melakukan uji laboratorium di Litbangkes dan hasilnya akan keluar sekitar 2 sampai 3 hari.

"Kami menunggu hasil," Diany menandaskan. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya