Liputan6.com, Jakarta - Kuatkan sayap di domestik, PT GMF AeroAsia Tbk bakal menambah kapasitas operasional hanggar di sejumlah tempat. Wilayah Denpasar, Pondok Cabe dan Bintan menjadi target utama di tahun ini.
Untuk awal, pada pertengahan Februari ini GMF akan fokus di hanggar Pondok Cabe, Pamulang, Kota Tangerang Selatan. Dengan menggandeng Indo Pelita, di 2019 hanggar tersebut sudah menaikan standar internasional, sehingga bisa memenuhi persyaratan dari lisensi European Aviation Safety Agency atau EASA, untuk penanganan pesawat ATR.
"Sehingga, kita ditahun 2020 ini untuk pertama kalinya, perawatan ATR dari negara Fiji menggunakan hanggar di Pondok Cabe. Kita mulai pada pertengahan Februari," ujar Direktur Utama GMFI, Tazar Marta Kurniawan, saat Public Expose GMF di Auditorium Garuda City Centre (GCC) Komplek Perkantoran Bandara Internasional Soekarno Hatta, Selasa (28/1/2020).
Advertisement
Baca Juga
Selanjutnya, pada April 2020, GMF AeroAsia menargetkan pengoptimalan hanggar milik PT Angkasa Pura I di Denpasar, Bali. Bentuk kerjasamanya masih sistem sewa, namun masih akan terus dijajaki kerjasama bentuk lain, misalnya partnership atau bagi hasil.
"Untuk di Denpasar sudah mengantongi lisensi dari EASA juga, lalu FAA dan DGCA. Makanya, nanti di sana perawatannya bukan untuk pesawat Garuda group saja tapi pesawat milik maskapai Australia dengan jenis perawatan ringan saja," tutur Tazar.
Lalu, kawasan Bintan juga jadi lokasi strategis berikutnya. Menurut Tazar, bila hanggar disana sudah bisa dioptimalkan, kawasan tersebut bukan hanya sangat luas, namun juga akan sangat strategis.
"Sebab, berdekatan dengan supplayer di Singapura juga, jadi akan sangat efisiensi," ujar Tazar.
Juga pemanfaatan hanggar milik Merpati atau Merpati Maintenance Facility (MMF) sebanyak 2 line. Itu belum semua, tahun ini GMF AeroAsia menargetkan memanfaatkan 2 line sisanya, sehingga genap menjadi 4 line milik MMF.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Sampai ke Australia
Bukan hanya di pasar domestik, Tazar mengaku, GMF akan melebar sayap ke Australia. Maksudnya, nanti di sana akan dibuka perawatan pesawat ringan yang singgah di bandara negeri kangguru tersebut.
Dimulai dari bandara di Melbroune, lalu kedepannya akan berkembang di bandara- bandara yang ada di Sydney dan Perth.
"Langkah strategis di Australia ini, enggak gampang marketnya. Perlahan-lahan, kita beri solusi bagi maskapai-maskapai asal negara tersebut juga, untuk melakukan perawatan jenis ringan di sana," kata Tazar.
Makanya, Tazar akan mengerahkan SDM terbaiknya atau lulusan politeknik dan universitas yang bekerjasama dengan GMF, untuk bekerja di sana. Jadi, tidak harus melakukan investasi besar-besaran dengan nilai rupiah, melainkan dengan mempersiapkan man power asal Indonesia.
"Sebab, di sana itu yang kurang adalah SDM nya, tenaga aviasinya. Kita punya, nanti akan kita bawa ke sana," kata Tazar.
Advertisement