Top 3: Virus Corona Bawa Harga Bawang Putih Meroket

Berikut ini tiga artikel terpopuler di kanal bisnis Liputan6.com pada Sabtu 8 Februari 2020:

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 08 Feb 2020, 08:00 WIB
Diterbitkan 08 Feb 2020, 08:00 WIB
Harga Bawang Putih Melonjak
Aktivitas pedagang bawang putih di Pasar Induk Kramatjati, Jakarta Timur, Rabu (5/2/2020). Kelangkaan pasokan bawang putih di dalam negeri berimbas tingginya harga komoditas tersebut yang mencapai kisaran Rp 57.500/kilogram. (merdeka.com/magang/ Muhammad Fayyadh)

Liputan6.com, Jakarta - Harga bawang putih mengalami kenaikan berangsur-angsur beberapa hari belakangan dari harga awal yang hanya Rp 30 ribu per kg.

Pedagang sayuran di Pasar Kelapa Gading, Cici, mengeluhkan harga bawang putih yang telah mencapai Rp 60 ribu per kg hari ini.

"Saya jualnya Rp 60 ribu per kg. Habis dari sananya juga sudah Rp 50 ribu-an lebih," ujar Cici kepada Liputan6.com, Jumat (07/02/2020).

Artikel mengenai kenaikan harga bawang putih ini menjadi salah satu artikel yang banyak dibaca. Selain itu masih ada beberapa artikel lain yang layak untuk disimak.

Lengkapnya, berikut ini tiga artikel terpopuler di kanal bisnis Liputan6.com pada Sabtu 8 Februari 2020:

1. Efek Virus Corona, Harga Bawang Putih Meroket hingga Rp 60 Ribu per Kg

Pedagang sayuran di Pasar Kelapa Gading, Cici, mengeluhkan harga bawang putih yang telah mencapai Rp 60 ribu per kg hari ini.

"Saya jualnya Rp 60 ribu per kg. Habis dari sananya juga sudah Rp 50 ribu-an lebih," ujar Cici kepada Liputan6.com, Jumat (07/02/2020).

Belum diketahui secara pasti apa yang menyebabkan naiknya harga bawang putih ini, namun pedagang menduga adanya virus Corona menyebabkan pasokan menipis karena impor dari China terhambat.

"Kayaknya karena Corona itu, deh, saya juga nggak begitu paham, soalnya kata yang jual ke saya ini impor dari China. Sudah satu mingguan ini lah naik berangsur-angsur, dari Rp 30 ribu, Rp 40 ribu, Rp 45 ribu, Rp 55 ribu," ujar Cici.

Baca artikel selengkapnya di sini

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2. Erick Thohir Pastikan Sandiaga Uno Tak Akan Jadi Dirut BUMN

Sandiaga Uno - Erick Thohir Tampil Akrab di Young Penting Indonesia
Inspiring Leader Sandiaga Uno (kanan) bersalaman dengan Erick Thohir menghadiri acara Young Penting Indonesia di Jakarta, Sabtu (13/7/2019). Young Penting Indonesia mempertemukan kelompok milenial dari berbagai elemen. (Liputan6.com/JohanTallo)

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan, kedatangan politikus Partai Gerindra, Sandiaga Salahuddin Uno, ke kantornya bukan untuk menjadi direktur utama salah satu BUMN. Dia menegaskan, tak mungkin Sandi menjadi dirut.

"Enggak, enggak mungkin Pak Sandi jadi dirut," ujar Menteri Erick di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat (7/2/2020).

Erick mengatakan, kedatangan sahabatnya tersebut hanya untuk bersilaturahmi dan membahas beberapa isu. Pertemuan tersebut bukan membahas permintaan Sandi menjadi direksi salah satu BUMN.

"Ya masa tidak boleh silaturahim. (Mau jadi direksi BUMN?) Tidak ada, ngobrol saja," katanya.

Baca artikel selengkapnya di sini

3. Singapura Batasi Turis Asal China, Kunjungan Wisman ke Batam Anjlok

Tiba Di Batam, WNI dari Wuhan Langsung Dibawa Menuju Natuna
Sejumlah Warga Negara Indonesia (WNI) yang dievakuasi dari Wuhan, China keluar dari pesawat Batik Air di bandara internasional Hang Nadim, Batam, Minggu (2/2/2020). Sebanyak 245 WNI di Wuhan dievakuasi ke Indonesia terkait merebaknya virus corona di kota tersebut. (AP Photo/Luth Panjalu)

Kebijakan pemerintah Singapura yang menutup akses masuk bagi turis asal China  turut berdampak terhadap sektor pariwisata Batam, Kepulauan Riau. Penutupan tersebut dilakukan terkait dengan kasus virus Corona yang menyerang lebih dari 20 negara, termasuk ke Negeri Singa.

Sebagai dampaknya, saat ini pelayaran dari Singapura ke Batam turun hingga 20 persen.

Manager Operasional Pelabuhan Batam Center, Nika Astaga, mengatakan dampak isu virus Corona sangat besar untuk pelabuhan di Batam. Arus penumpang dari dan ke Pelabuhan Internasional Batam Centre turun drastis, terutama pada akhir pekan.

"Biasanya, kalau Sabtu dan Minggu, biasanya 10 ribu arus penumpang di Batam Centre. Sekarang hanya sekitar 5 ribuan," kata Nika di Pelabuhan Batam Center, seperti ditulis Jumat (7/2/2020).

Baca artikel selengkapnya di sini

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya