Pendapatan Negara dari Industri Harus Lebih Besar Jika Harga Gas Turun

Harga gas bumi dari sisi hulu ‎sekitar USD 8 hingga 9 per MMBTU, jika harga gas di tingkat konsumen harus turun menjadi USD 6 per MMBTU

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 18 Feb 2020, 18:45 WIB
Diterbitkan 18 Feb 2020, 18:45 WIB
PGN Bangun Jaringan Pipa Gas Bumi Muara Karang – Muara Bekasi
embangunan pipa gas bumi Muara Karang- Muara Bekasi ibertujuan meningkatkan pemanfaatan atau penggunaan gas bumi nasional,

Liputan6.com, Jakarta - Golongan industri harus memberikan imbal balik terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia dan pendapatan memerintah, jika penurunan harga gas menjadi USD 6 per MBBTU diterapkan.

Anggota Komisi VII DPR Ridwan Hisjam mengatkan, harga gas bumi dari sisi hulu ‎sekitar USD 8 hingga 9 per MMBTU, jika harga gas di tingkat konsumen harus turun menjadi USD 6 per MMBTU maka harus ada subsidi untuk menurunkanya.‎"Rata-rata mereka kalau ini diturunkan ya sulit hulu aja diturunkan artinya pemerintah yang nomboki," kata Ridwan, di Jakarta, Selasa (18/2/2020).

Menurut Ridwan, selisih tersebut bisa ditanggung pemerintah dalam Anggaran Pendpatan Belanja Negara (APBN). Namun tidak bisa ditanggung perusahaan penyalur gas sebab akan ‎membuat rugi.‎

"Untuk menurunkan industri sekitar USD 6, ya paling memungkinkan nanggung selisih," ujar Ridwan.‎

Dia berpandangan, jika penurunan harga gas menjadi USD 6 per MMBTU terealisasi, maka golongan industri harus memberikan manfaat besar pada pertumbuhan ekonomi Indonesia serta pendapatan negara, sebab biaya produksi sudah turun melalui penurunan harga gas.

"Ini harus memacu produksi naik, pen‎dapatan negara pajak dan lain-lain, sehingga masuk akan menurunkan," ujarnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Pembentuk Harga Gas

20160921-Pekerja Jaringan Pipa Gas PGN-Jakarta- Helmi Afandi
Pekerja merawat jaringan pipa gas milik Perusahaan Gas Negara (PGN) di Jakarta, Rabu (21/9/2016). (Liputan6.com/Helmi Afandi)

Anggota Komite Badan Pengatur Kegiatan Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) Jugi Prajogio menambahkan, pihakanya telah berupaya menekan tingkat keekonomian (Internal Rate of Return /IRR) pembangunan pipa menjadi lebih rendah, untuk menekan komponen pembentukan harga gas, dengan begitu perusahaan pengangkutan gas sudah berkorban untuk menurunkan harga gas.

Perubahan perhitungan harga jual gas tersebut menyangkut umur keekonomian proyek pipa dari awalnya minimal 15 tahun, menjadi 30 tahun.

"Modifikasi IRR lebih rendah. Transporter sudah berkorban," ujarnya.

‎Executive Office PGN Suseno mengungkapkan, PGN akan mengikuti keputusan pemerintah dalam hal mekanisme pen‎urunan harga gas, dia pun menegaskan perusahaanya tetap berkomitmen memperluas pembangunan jaringan gas untuk mendorong pertumbuhan nasional.

"Porsi kami di paling ujungmenyesuaian penye‎suaian yang diputuskan pemerintah," tandasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya