Laba Perum Jamkrindo di 2019 Tumbuh 51 Persen

Perum Jamkrindo mencatatkan laba sebelum pajak pada tahun buku 2019 sebesar Rp 765,71 miliar

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 20 Feb 2020, 18:45 WIB
Diterbitkan 20 Feb 2020, 18:45 WIB
Direksi Perum Jamkrindo
Direksi Perum Jamkrindo (dok: Perum Jamkrindo)

Liputan6.com, Jakarta - Perum Jamkrindo mencatatkan laba sebelum pajak pada tahun buku 2019 sebesar Rp 765,71 miliar, tumbuh 51 persen dari laba tahun 2018 sebesar Rp 508,28 miliar.

Sebagai perusahaan penjaminan terbesar di Indonesia, Perum Jamkrindo juga berhasil menutup tahun 2019 dengan kinerja positif dari sisi volume penjaminan.

Volume penjaminan mencapai Rp 203,99 triliun, meningkat 17 persen (yoy) dari realisasi volume penjaminan tahun 2018 sebesar Rp 174,74 triliun.

Volume penjaminan tersebut terdiri dari volume penjaminan kredit usaha rakyat (KUR) sebesar Rp 59,01 triliun dan penjaminan non KUR Rp 144,98 triliun.

Direktur Utama Jamkrindo Randi Anto mengatakan, beberapa sektor yang menggerakkan motor pertumbuhan penjaminan tahun ini adalah sektor produksi, jasa perdagangan, konstruksi, dan usaha non-produktif.

"Penjaminan di sektor produksi didorong melalui KUR dan kredit komersial lainnya," kata Randi Anto di kantornya, Kamis (20/2/2020).

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Sektor Jasa dan Perdagangan

Perum Jamkrindo Raih WTP Untuk Laporan Keuangan Tahun 2016
Perum Jamkrindo meraih penghargaan WTP (Wajar Tanpa Pengecualian) untuk laporan keuangan tahun 2016.

Selanjutnya, penjaminan di sektor jasa dan perdagangan digerakkan oleh penjaminan kredit ritel komersial, penjaminan kredit super mikro, kredit program PNM Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar), serta Kredit Ultra Mikro (UMi).

”Penjaminan di sektor konstruksi didorong oleh suretyship dan kontra bank garansi dan usaha non-produktif tahun ini masih didorong oleh penyaluran FLPP dan pinjaman multiguna,” ujar Randi Anto.

Dari sisi pendapatan usaha, pada 2019, Jamkrindo mencatatkan imbal jasa penjaminan (IJP) bersih sebesar Rp 2,53 triliun, naik 54 persen dari tahun sebelumnya Rp 1,64 triliun.

Meskipun tahun 2020 merupakan tahun penuh tantangan, Randi Anto dan jajaran direksi optimistis bahwa Jamkrindo bisa mencapai target yang sudah ditetapkan.

Untuk mencapai target tersebut, beberapa hal dilakukan antara lain memperkuat portofolio produk existing dan baru, memperkuat Sinergi BUMN, melakukan penjaminan yang berorientasi pada profitabilitas, serta memperkuat dan mengembangkan jejaring kemitraan.

Pada tahun 2020, target volume penjaminan Jamkrindo adalah Rp 231,5 triliun, tumbuh 13,5 persen dari realisasi tahun 2019. Adapun rincian penjaminan KUR Rp 95 triliun dan penjaminan non-KUR Rp 136,5 triliun.

”Kami optimistis bisa mencapai target tersebut,” ujar Randi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya