Impor 25 Ribu Ton Daging Kerbau, Bulog Tunggu Restu Kemendag

Impor daging kerbau harus segara dilakukan sebab stok daging saat ini hanya tinggal 1.000 ton.

oleh Liputan6.com diperbarui 06 Mar 2020, 19:15 WIB
Diterbitkan 06 Mar 2020, 19:15 WIB
Pedagang Daging Musiman Menjamur
Pedagang menunggu pembeli daging kerbau dan sapi di Pasar Ciledug, Tangerang, Rabu (13/6). Dua hari menjelang Lebaran, pedagang daging musiman menjamur dengan menggelar dagangan di pinggir-pingir jalan. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah akan mengimpor daging kerbau 100 ribu ton di 2020. Dari jumlah tersebut sekitar 25 ribu ton akan mulai masuk Indonesia pada April untuk memenuhi permintaan jelang Ramadan.

Direktur Pengembangan Bisnis dan Industri Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) Bachtiar mengatakan, BUlog ditunjuk sebagai badan pelaksana impor.

"Daging kerbau mungkin periode ini 25 ribu ton. Untuk menghadapi Lebaran. Mungkin April lah ya," ujarnya di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Jumat (6/3/2020).

Dengan adanya penugasan tersebut, Bulog kini menunggu izin impor daging kerbau dari Kementerian Perdagangan. Begitu izin diterbitkan, Bulog akan segera menghubungi negara rekanan impor daging kerbau salah satunya India.

"Izinnya sebentar lagi ke luar. Kalau masalah (komunikasi dengan India) itu kan cepat. Kan kita sudah ada jejaringnya," kata Bachtiar.

Bachtiar menambahkan, impor daging kerbau harus segara dilakukan. Sebab stok daging saat ini hanya tinggal 1.000 ton.

"Daging kerbau masih ada. Kalau stok di saya sekian ribu ton lah ya. 1.000 lebih," tandasnya.

Reporter: Anggun P. Situmorang

Sumber: Merdeka.com

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Pemerintah Akan Kembali Impor Daging Sapi dan Kerbau

Pedagang Daging Musiman Menjamur
Pembeli memilih daging kerbau dan sapi yang dijual pedagang musiman di Pasar Ciledug, Tangerang, Rabu (13/6). Pada H-2 Idul Fitri, harga daging sapi mengalami kenaikan hingga mencapai Rp 140 ribu per kilogram. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, pemerintah akan membuka keran impor daging sapi dan daging kerbau di tahun depan. Terdiri dari impor daging untuk kebutuhan industri dan konsumsi.

Kepala Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementerian Pertanian, Agung Hendriadi mengungkapkan secara keseluruhan total kebutuhan daging sapi dan kerbau di tahun depan sama dengan tahun ini. Yaitu sekitar 600 ribu ton. Selain dari dalam negeri, kebutuhan tersebut juga akan diisi oleh daging impor.

"Tadi sudah di putuskan, sementara untuk tahun 2020 ada rencna impor daging sapi dan kerbau 60 ribu ton," kata dia saat ditemui usai rapat di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, pada Kamis 26 Desember 2019. 

60 ribu ton daging tersebut merupakan daging frozen atau beku untuk kebutuhan konsumsi.

Sementara untuk kebutuhan industri, kuota impor daging sapi dibuka sebanyak 129.000 ton. Sedangkan untuk sapi bakalan kuota impornya sebanyak 550.000 ekor.

Namun dia menjelaskan saat ini impor daging sapi tersebut baru sebatas penentuan kuoat, belum ada yang ditunjuk sebagai importir.

"Baru (penentuan) kuota aja. Ini udah diputuskan. Tapi yang impor siapa belum diputuskan. Tapi tentu bertahap," ujarnya.

Dia juga menjelaskan angka kuota impor bisa berubah sewaktu-waktu.

Selain itu, eksportir daging juga belum ditentukan. Saat ini, kandidat eksportir baru Brazil dan Australia.

"Kita masih cari dari Brazil, Australia. Kita libat dan kita pelajari kemungkinannya. Yang jelas untuk menekan harga turun," tutupnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya