Rupiah Masih Tertekan, Tembus 14.865 per Dolar AS

Sejak pagi hingga siang hari ini, rupiah bergerak di kisaran 14.705 per dolar AS hingga 14.865 per dolar AS..

oleh Septian Deny diperbarui 16 Mar 2020, 10:55 WIB
Diterbitkan 16 Mar 2020, 10:55 WIB
Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dolar AS Menguat
Teller menghitung mata uang rupiah di bank, Jakarta, Rabu (22/1/2020). Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan penguatan nilai tukar rupiah yang belakangan terjadi terhadap dolar Amerika Serikat sejalan dengan fundamental ekonomi Indonesia dan mekanisme pasar. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) masih bergerak melemah pada perdagangan awal pekan ini. Pada pukul 10.30 WIB, rupiah tembus 14.865 per dolar AS. Pergerakan hari ini dipengaruhi pemangkasan suku bunga oleh The Fed.

Mengutip Bloomberg, Senin (16/3/2020), rupiah dibuka di angka 14.705 per dolar AS, menguat jika dibandingkan dengan penutupan perdagangan sebelumnya yang ada di angka 14.777 per dolar AS. Namun menjelang siang, rupiah kembali tertekan ke 14.865 per dolar AS.

Sejak pagi hingga siang hari ini, rupiah bergerak di kisaran 14.705 per dolar AS hingga 14.865 per dolar AS. Jika dihitung dari awal tahun, rupiah tertekan 6,74 persen.

Sedangkan berdasarkan Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI), rupiah dipatok di angka 14.818 per dolar AS, melemah jika dibandingkan dengan patokan sebelumnya yang ada di angka 14.815 per dolar AS.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Prediksi Pengamat

Rupiah Menguat di Level Rp14.264 per Dolar AS
Pekerja menunjukan mata uang Rupiah dan Dolar AS di Jakarta, Rabu (19/6/2019). Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) sore ini Rabu (19/6) ditutup menguat sebesar Rp 14.269 per dolar AS atau menguat 56,0 poin (0,39 persen) dari penutupan sebelumnya. (Liputan6.com/Angga Yuniar )

Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra, mengatakan meski rupiah terapresiasi namun masih rentan untuk melemah.

"Rupiah masih rawan koreksi, soalnya instrumen lain masih melemah terhadap dolar AS. Indeks saham Asia juga sebagian negatif," ujar Ariston dikutip dari Antara, Senin (16/3/2020).

Menurut Ariston, pemangkasan suku bunga oleh The Fed hingga mendekati nol persen dan stimulus moneter tambahan lainnya, belum memberikan dampak positif ke pasar keuangan terutama aset berisiko.

"Karena mungkin perhatian pasar masih tertuju kepada pandemi global virus corona," kata Ariston.

Mengawali pekan, The Fed menurunkan suku bunga acuan 100 basis poin menjadi 0,25 persen dan melancarkan quantitative easing sebesar 700 miliar dolar AS yang diharapkan dapat membantu pelemahan ekonomi yang terjadi saat ini.

Ariston memprediksi rupiah hari ini akan bergerak di kisaran Rp14.450 per dolar AS hingga Rp14.560 per dolar AS.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya