Pembangunan RS Darurat Infeksi Corona di Wisma Atlet Rampung 22 Maret 2020

Hingga saat ini, progres pembangunan RS Darurat Covid-19 tersebut sudah mencapai 50 persen.

oleh Septian Deny diperbarui 21 Mar 2020, 11:00 WIB
Diterbitkan 21 Mar 2020, 11:00 WIB
Kegiatan Atlet Asian Para Games 2018 di Wisma Atlet Kemayoran
Atlet Asian Para Games berkeliling Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta, Rabu (03/10/2018). Menjelang sore hari, para atlet melakukan berbagai aktifitas mulai dari berolahraga, memotret, bermain biliar hingga keliling wisma. (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus mempercepat penyelesaian rumah sakit darurat bagi pasien terinfeksi virus corona di Wisma Atlet Kemayoran.

Hingga saat ini, progres pembangunan RS Darurat Covid-19 tersebut sudah mencapai 50 persen lebih dan diperkirakan dapat rampung pada Minggu, 22 Maret 2020 besok.

"Dari data yang ada di lapangan progres pembangunan RS Darurat Covid 19 sampai dengan saat ini yakni Jumat (20/3/2020) sudah mencapai 50 persen. Kami harapkan pada hari Minggu (22/3/2020) telah selesai 100 persen," kata Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR Khalawi Abdul Hamid dalam keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu (21/3/2020).

Khalawi menjelaskan bahwa saat inj sebagian logistik seperti peralatan medis dan tim medis akan mulai masuk RS Darurat Covid-19 mulai Sabtu (21/3/2020). dan mereka diharapkan pada hari Senin (23/3/2020) sudah dapat bertugas guna merawat pasien yang dikoordinasikan oleh Rumah Sakit RSPAD Gatot Subroto.

Selain itu, Khalawi menjelaskan, berdasarkan hasil koordinasi dengan seluruh pihak terkait penanganan Covid-19, seluruh pembiayaan akan ditanggung oleh BNPB.

Khalawi juga menjelaskan, pihaknya jiga berterimakasih atas dukungan dari berbagai pihak dalam proses pembangunan RS Darurat Covid 19.

Untuk operasionalisasi dan kebersihan tower 1, 6, 7 adalah INA Hotel sedangkan untuk tower 3 adalah Moritz. Sedangkan instalasi dan alat kesehatan serta alat rumah sakit dikordinir oleh RSPAD Gatot Subroto yang bekerjasama dengan Kemenkes dan Paramedis.

Lay out rumah sakit tower 7 lantai 1 hingga 3 didesain dan ditetapkan oleh RSPAD Gatot Subroto. PT Panasonic Indonesia juga ikut memberikan bantuan CSR berupa servis AC di seluruh tower yang ada dan PT PLN bertanggung jawab penuh atas kelistrikan di seluruh tower.

Kemudian untuk untuk kebutuhan air penyediaanya adalah PPK Kemayoran turut andil dalam kontribusi penanganan Darurat Covid-19. PT Bank Mandiri juga ikut memberikan bantuan quality insurance untuk rumah sakit.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Kementerian PUPR Kerahkan 700 Tenaga Kerja Bangun RS Darurat Infeksi Corona

Wisma Atlet
Suasana Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta, Jumat (20/3/2020). Pemerintah akan mengubah fungsi Wisma Atlet Asian Games sebagai rumah sakit darurat khusus penanganan virus corona (Covid-19) sehingga bisa dipakai pada Senin (23/3/2020). (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal Perumahan mengerahkankan lebih dari 700 tenaga kerja untuk merampungkan persiapan pembangunan Ruman Sakit Darurat Covid-19 (virus corona) di Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta.

"Kami mengerahkan tenaga kerja sekitar 700 orang lebih guna menyelesaikan pembangunan RS Darurat Covid 19 di Wisma Atlet Kemayoran sesuai arahan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Kami telah menyiapkan 4 tower pada Wisma Atlet Kemayoran akan dijadikan RS Darurat Covid19," ujar Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR Khalawi Abdul Hamid dalam keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu (21/3/2020).

Khalawi menyatakan, Ditjen Perumahan akan melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya agar persiapan pemanfaatan Wisma Atlet Kemayoran untuk dijadikan Rumah Sakit Darurat Covid-19 dapat berjalan dengan baik di lapangan.

Berdasarkan site plan yang sudah dibuat Ditjen Perumahan Kementerian PUPR, lanjut dia, setidaknya ada empat tower yang akan digunakan yakni tower 1, 3, 6 dan 7 di Blok D10 yang berada dekat RS Mitra Kemayoran.

Adapun rencana pemanfaatan tower yang ada yakni tower 1 adalah lantai 1 sampai dengan 24 untuk dokter dan tenaga medis. Pada tower 1 tersedia 650 unit ruangan yang dapat menampung sekitar 1.750 orang.

Kemudian tower 3 mulai lantai 1 sampai dengan 24 difungsikan sebagai Posko Gugus Tugas Penanganan Covid-19. Di tower ini tersedia 650 unit ruangan dan dapat menampung sekitar 1.750 orang.

Sedangkan tower 6 mulai lantai 1 sampai dengan 24 difungsikan sebagai rumah sakit darurat dan ruang rawat inap pasien. Pada tower ini tersedia 650 unit ruangan yang dapat menampung sekitar 1.750 pasien. Satu unit ruangan dapat menampung 3 orang pasien.

Sedangkan untuk tower 7 akan digunakan untuk beberapa fungsi antara lain lantai 1 untuk IGD, lantai 2 untuk ICU, lantai 3 untuk ruang pemulihan, lantai 4 hingga 24 untuk ruang rawat inap pasien. Di tower ini terdapat 886 unit dan dapat menampung 2.458 pasien.

Adapun pekerjaan perapian dan perbaikan tower 1 dikerjakan oleh PT Adhi Karya, tower 3 dikerjakan oleh PT Nindya Karya, tower 6 dikerjakan oleh PT Waskita Karya dan PT Brantas Abipraya.

Sedangkan tower 7 dikerjakan oleh PT Wijaya Karya dan PT Pembangunan Perumahan (PP, dan yang ditunjuk sebagai konsultan perencanaan dan pengawasan pekerjaan tersebut adalah PT Bina Karya.

Jadi Pusat Penanganan Virus Corona, Intip Fasilitas WIsma Atlet

Wisma Atlet Kemayoran
Wisma Atlet Kemayoran tengah dibersihkan untuk jadi tempat isolasi pasien virus corona. (Dok Ditjen Penyediaan Perumahan Kementerian PUPR)

Pemerintah menyiapkan Wisma Atlet Asian Games sebagai sentra pusat penanganan Corona. Nantinya, Kementerian BUMN akan bekerja sama dengan BNPB, Satgas Penanganan Corona, Kementerian PU PR, Kementerian Kesehatan, serta pihak terkait untuk segera memaksimalkan Wisma Atlet sebagai lokasi penanganan pasien Corona.

Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan, pihaknya akan membagi masing-masing tower Wisma Atlet untuk kepentingan yang berbeda. Tower 4 akan difokuskan untk tempat istirahat tenaga medis. Sementara tower 6 dan 7 untuk pasien yang dilengkapi dengan ruang santai atau refreshing.

"Mereka harus dilindungi dan harus cukup istirahat karena itu kita tempatkan khusus (di Tower 4). Sedangkan Tower 3 akan menjadi lokasi posko bagi petugas Satgas yang menangani pendemik Virus Corona," ujar Erick di Jakarta, Jumat (20/3/2020).

"Tower 6 dan 7 kita akan fokuskan khusus ke pasien. Di sana akan dilengkapi ruang ICU, ruang refreshing, dan ruang rawat pasien. Pintunya ada dua dan dalam pengawasan," sambungnya.

Dalam pengoperasian Wisma Atlet sebagai lokasi penanganan Corona, BUMN akan menerjunkan tenaga kesehatan yang dimiliki rumah sakit BUMN. Selain itu fasilitas dan alat kesehatan akan dilengkapi dari dana CSR BUMN.

"CSR BUMN akan dialokasikan ke sini. CSR akan membantu akan sediakan alat di sini (Wisma Atlet). Selain itu BUMN farmasi terus memproduksi kebutuhan-kebutuhan obat yang diperlukan," kata Erick.

Libatkan Kementerian Kesehatan

Wisma Atlet Kemayoran
Wisma Atlet Kemayoran dipersiapkan untuk jadi tempat isolasi pasien virus corona. (Dok Ditjen Penyediaan Perumahan Kementerian PUPR)

Selain Kementerian BUMN, Kementerian Kesehatan juga akan terlibat dalam menyediakan tenaga-tenaga kesehatan dan perawat. Namun Erick mengakui tenaga pemerintah terbatas terutama terkait tenaga kesehatan.

Oleh karenanya, Erick berterima kasih kepada pihak swasta yang sejak awal menyatakan tekadnya untuk terlibat dalam penanganan pandemik Corona. "Saya ucapkan terima kasih banyak kepada pihak swasta yang sudah bersedia membantu. Kita semua berusaha bersama semaksimal mungkin sesuai dengan arahan Pak Presiden, untuk mengatasi dampak dari pandemik ini," kata Erick.

Tak hanya di sisi kesehatan, langkah antisipasi juga disiapkan Kementerian BUMN di sektor ekonomi. Erick menyadari banyak sektor ekonomi yang terpukul gejolak akibat pandemik yang melanda dunia.

Sektor terparah yang terdampak adalah hotel, restoran, pariwisata, dan penerbangan. Karena itu, Kementerian BUMN akan berkoordinasi dengan lembaga terkait untuk segera meluncurkan kebijakan yang membantu industri yang terdampak itu.

"Tak hanya kesehatan, tapi kita juga memastikan agar sektor bisnis bisa tetap jalan. kita pastikan bank-bank BUMN turunkan suku bunga UKM. Kita juga berkoordinasi dengan lembaga lain yang terkait agar ada relaksasi untuk sektor-sektor terdampak seperti hotel, pariwisata, penerbangan, restoran yang punya pinjaman ke bank-bank BUMN agar diberi keringanan," kata Erick.

 

Anggun P. Situmorang

Merdeka.com  

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya