Wilmar dan Kementan Teken MoU Jaga Pasokan Minyak Goreng

Kehadiran Wilmar merupakan bentuk dukungan kepada tiga kebijakan utama Kementan dalam menghadapi ancaman Covid-19.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 21 Mar 2020, 14:45 WIB
Diterbitkan 21 Mar 2020, 14:45 WIB
Liputan 6 default 3
Ilustraasi foto Liputan 6

Liputan6.com, Jakarta - Wilmar menandatangani nota kesepahaman atau MoU dengan Kementerian Pertanian mengenai stabilisasi Ketersediaan pasokan dan harga minyak goreng dalam menghadapi Covid-19 atau virus corona.

Penandatanganan dilakukan oleh Kuasa Direksi PT Wilmar Nabati Indonesia Thomas Tonny Muksim dan Direktur Jenderal (Dirjen) Perkebunan mewakili Menteri Pertanian di auditorium gedung D Kementerian Pertanian.

Kuasa Direksi PT Wilmar Nabati Indonesia Thomas Tonny Muksim mengatakan Wilmar memandang perlu untuk berkontribusi dalam menjaga kestabilan pasokan dan harga pangan, khususnya untuk minyak goreng.

Apalagi, kondisi Indonesia saat ini sedang menghadapi ancaman virus Covid-19 juga suasana jelang bulan Ramadan dan Lebaran, dimana permintaan akan minyak goreng pasti trennya meningkat.

“Ini merupakan tugas bersama untuk kami sebagai pengusaha minyak goreng, untuk turut berperan dalam menjaga kepentingan bangsa dalam menghadapi COVID-19 dengan menjaga pasokan dan stabilsasi harga Minyak Goreng," ucap Thomas dalam keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu (21/3/2020).

Kehadiran Wilmar merupakan bentuk dukungan kepada tiga kebijakan utama Kementan dalam menghadapi ancaman Covid-19 yakni mencukupi bahan pokok, tetap mendukung laju perekonomian melalui ekspor, dan terus melakukan sosialisasi ke petani dan petugas lapangan terkait pencegahan Covid-19 bagi diri sendiri, keluarga dan komunitas petani.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Dukung Program Kementan

Kesalahan yang Perlu Dihindari Saat Menggoreng
Menggoreng dengan Minyak Zaitun / Sumber: iStockphoto

Thomas mengungkapkan, pihaknya berkomitmen untuk mendukung program Kementan dalam menghadapi ancaman COVID-19.

“Tentu, kedepan kami siap untuk turut berpartisipasi dalam kegiatan operasional di lapangan, seperti operasi pasar dan pasar murah”, pungkas Thomas.

Sementara itu, Dirjen Perkebunan Kasdi Subagyono menyambut baik komitmen pengusaha turut menjaga stabilItas pasokan pangan.

“Kita buat kesepakatan bersama untuk jaminan ketersedian dan stabilisasi harga bahan pokok”, pungkas Kasdi.

Perusahaan yang hadir hari ini berkomitmen untuk menjaga pasokan dan harga pangan di 34 provinsi, untuk atasi Covid-19 dan juga lebaran.

Komoditas pangan yang diutamakan pemantauan pasokan dan harganya antara lain beras, jagung, minyak goreng, gula pasir, bawang merah, cabe,bawang putih, ayam, telur, dan sapi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya