Gojek Siap Patuhi Aturan PSBB di Jakarta

PSBB Karantina Wilayah Jakarta salah satunya melarang moda transportasi darat berbasis aplikasi atau kerap disebut ojol mengangkut penumpang.

oleh Liputan6.com diperbarui 07 Apr 2020, 14:00 WIB
Diterbitkan 07 Apr 2020, 14:00 WIB
Ganjil Genap Dicabut, Jalan Rasuna Said Lengang
Kendaraan melintas di Jalan Rasuna Said, Jakarta, Senin (16/3/2020). Jalan Rasuna Said terlihat lengang setelah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mencabut sementara sistem ganjil genap dan meliburkan sekolah untuk mengantisipasi penyebaran virus corona COVID-19. (merdeka.com/Dwi Narwoko)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto telah menyetujui penerapan status Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di DKI Jakarta. Dengan ditekennya surat persetujuan ini, PSBB atau karantina wilayah resmi diberlakukan di Ibu Kota guna mencegah penyebaran virus Corona. 

Kebijakan tersebut salah satunya melarang moda transportasi darat berbasis aplikasi atau kerap disebut Ojek Online (Ojol) untuk mengangkut penumpang terkecuali barang.

Gojek Indonesia selaku aplikator penyedia transportasi daring terbesar di Indonesia, langsung merespon hal tersebut dengan menggelar diskusi lebih lanjut bersama pemerintah untuk membahas implementasi larangan mengangkut penumpang oleh Ojol.

"Kami selalu berupaya untuk mematuhi regulasi-regulasi yang dikeluarkan pemerintah untuk melindungi masyarakat dari dampak Covid-19," kata Chief of Corporate Affairs Gojek Indonesia Nila Marita dikutip pada Selasa (7/4).

Menurutnya, hingga saat ini Gojek telah melakukan berbagai upaya untuk membantu mitranya tetap dapat beroperasi menjalankan tugasnya dengan aman di tengah pandemi Covid-19. Sebab para mitra atau driver merupakan andalan bagi kelangsungan bisnis Gojek, ditengah himbauan pemerintah yang mengkampanyekan kegiatan di rumah saja.

Oleh karena itu, pihaknya membeberkan tiga langkah perlindungan dalam memastikan keamanan dan kesehatan ekosistem Gojek, yakni:

1. Penyediaan Masker, Hand Sanitizer, Vitamin dan Desinfektan,"Gojek telah mengimpor 5 juta masker dan juga menyediakan cairan pembersih (hand sanitizer), vitamin, dan penyemprotan kendaraan dengan cairan disinfektan di berbagai kota besar di Indonesia," kata Nila.

2. Penyediaan Kartu Penanda Suhu Tubuh di Merchant GoFood,Kartu Penanda Suhu Tubuh ini merupakan pedoman dari Gojek yang dijalankan berbagai mitra merchant GoFood untuk memastikan keamanan dan makanan yang dikirimkan. Kartu ini berisi informasi mengenai suhu tubuh dari pihak yang menangani makanan yang dipesan, yaitu karyawan mitra merchant yang memasak, karyawan yang menyiapkan makanan, serta mitra driver yang mengantar makanan. "Dengan prosedur ini, mitra driver kami dapat mengetahui suhu tubuhnya dari waktu ke waktu tanpa harus melakukan pengecekan sendiri," jelasnya.

3. Fitur Contactless Delivery untuk Perlindungan Mitra Driver, Gojek telah mengimplementasikan sistem contactless delivery atau layanan tanpa kontak fisik langsung pada layanan GoFood dan GoSend, demi meminimalisir kontak langsung antara mitra driver dan pelanggan, dengan menyediakan opsi teks pesan cepat pada fitur Chat, serta menghimbau mitra merchant untuk dapat memprioritaskan metode pembayaran digital/ nontunai.

"Hal ini kami lakukan agar semua pihak, termasuk mitra driver kami, dapat terminimalisir dari kemungkinan penularan," tutup dia.

Reporter: Sulaeman

Sumber: Merdeka.com

 

Respon Pengemudi Ojol

Pengemudi Ojek Daring di Kawasan Cibubur
Aktivitas pengemudi ojek daring di depan Cibubur Junction, Jakarta, Selasa (24/3/2020). Merebaknya Covid-19 menyebabkan aktivitas di kawasan itu lesu yang juga berimbas pada turunnya pendapatan pengemudi ojek online hingga lima kali lipat dibanding hari biasanya. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Sementara itu, Presiden Perhimpunan Driver Online Indonesia (PDOI), Anang Akbar mengatakan bahwa para mitra atau pengemudi Ojol tidak keberatan dengan aturan PSBB yang melarang angkutan daring mengangkut penumpang, karena demi keselamatan pengguna maupun pengemudi ojol sendiri.

Namun, dirinya berharap pemerintah maupun perusahaan selaku aplikator bisa memberikan bantuan materi ataupun logistik, guna menjamin kelangsungan hidup para pengemudi ojol ditengah pandemi corona.

Pasalnya saat ini, Anang berujar bahwa pendapatan para pengemudi ojol di wilayah ibu kota turun hingga 95 persen, karena berkurangnya jumlah penumpang hingga permintaan order makanan (GoFood) akibat kebijakan Work From Home (WFH).

"Bayangkan mas, sebelum WFH dalam satu hari kami bisa mendapat 25 orderan, sekarang paling banyak 3 orderan," keluh dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya