Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menyatakan, Kementerian PUPR mengggelontorkan Rp 10,22 triliun untuk program padat karya di tengah pandemi Corona.
Basuki bilang, kegiatan ini dilakukan untuk meningkatkan daya beli masyarakat desa. Apalagi di tengah krisis, program ini akan membantu masyarakat desa yang mata pencahariannya terhambat, sehingga mereka tetap bisa mendapatkan uang untuk kebutuhan sehari-hari.
"Padat karya tunai adalah program memberikan pekerjaan yang low techno tapi padat karya di pedesaan terutama ditujukan untuk mempertahankan daya beli masyarakat desa, jadi distribusi uang pembangunan ke desa-desa, dan ini masih bisa dilaksanakan karena kita pakai protokol kesehatan (di tengah pendemi)," ujar Basuki dalam siaran langsung BNPB, Senin (13/4/2020).
Advertisement
Mengutip data yang ditampilkan dalam siaran langsung, ada 11 fokus kegiatan padat karya yang dipersiapkan Kementerian PUPR, diantaranya adalah:
1. Kota Tanpa Kumuh (Kotaku) di 364 kelurahan dengan anggaran Rp 382 miliar
2. Program Pengembangan Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah (PISEW) di 900 kecamatan dengan anggaran Rp 540 triliun
3. Tempat Pengelolaan Sampah Reduce, Reuse, Recycle (TPS 3R) di 106 lokasi dengan anggaran Rp 63 miliar
4. Sanitasi Berbasis Masyarakat (Sanimas) di 1.028 lokasi dengan anggaran Rp 391 miliar
5. Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas) di 4.771 desa dengan anggaran Rp 1,12 triliun
6. Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3TGAI) di 10 ribu lokasi dengan anggaran Rp 2,250 triliun
7. Pembuatan Akuifer Buatan Simpanan Air Hujan (ABSAH) di 94 lokasi dengan anggaran Rp 38 triliun
8. Pemeliharaan rutin 47.017 km jalan dengan anggaran Rp 518 miliar
9. Pemeliharaan rutin 496 km jembatan dengan anggaran Rp 110 miliar
10. Pembangunan baru Rumah Swadaya sebanyak 208 ribu unit dengan anggaran Rp 4,353 triliun
11. Peningkatan kualitas Rumah Swadaya sebanyak 12 ribu unit dengan anggaran Rp 459 miliar.
Untuk program Rumah Swadaya, masing-masing rumah yang tidak layak huni akan mendapatkan Rp 17,5 hingga Rp 25 juta untuk peningkatan kualitas, tergantung dari seberapa rusak dan tidak layaknya rumah tersebut.
**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.
Aspal Karet
Selain itu, Basuki juga menyatakan akan membeli karet rakyat untuk dicampur dengan aspal, dengan anggaran Rp 100 miliar serta rosin sebagai campuran cat untuk marka jalan.
"Kita juga beli karet rakyat yang lagi turun harganya kita anggarkan Rp 100 miliar, kita beli langsung ke koperasi di kawasan penghasil karet seperti Pontianak, Sumsel, Lampung, Jambi dan Riau," katanya.
Advertisement