Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah menuntaskan renovasi tiga tower tambahan di Wisma Atlet Kemayoran Jakarta yang kini dijadikan sebagai Rumah Sakit (RS) Darurat Covid-19, yakni tower 2, 4, dan 5.
Direktur Jenderal Penyediaan Perumahan Kementerian PUPR Khalawi Abdul Hamid mengatakan, ketiga tower tersebut bahkan telah selesai dan difungsikan lebih cepat dari target semula, yakni pada Sabtu 18 April 2020.
Baca Juga
"Tower 2, 4, dan 5 sudah digunakan sejak (Selasa) tanggal 14 April 2020," kata Khalawi kepada Liputan6.com, Minggu (19/4/2020).
Advertisement
Khalawi menerangkan, tower 2 di Wisma Atlet kini telah difungsikan sebagai ruang untuk dokter dan paramedis. Sementara tower 4 dan 5 dijadikan ruang isolasi serta karantina pasien positif virus corona.
Saat ini, ia melanjutkan, Kementerian PUPR tengah merenovasi tower 6 Wisma Atlet untuk menempatkan berbagai fungsi tambahan sebagai RS Darurat Covid-19.
Adapun tower 6 ini nantinya akan memiliki fungsi yang sama dengan tower 7, yang menyediakan ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD), intensive Care Unit (ICU) dan High Care Unit (HCU).
"Sekarang masih disiapkan tower 6 yang di-upgrade menjadi RS darurat seperti tower 7 yaitu lantai 1 untuk IGD, lantai 2 untuk ICU dan HCU, dan lantai 3 untuk pemulihan/refreshing. Sedangkn lantai 4 -24 untuk kamar isolasi dan karantina pasien," jelasnya.
"Insya Allah akhir bulan April 2020 sudah bisa dipindahkan operasional RS Darurat di tower 7 (yang saat ini RS Darurat) dipindahkan ke RS darurat tower 6 (dengan standar negative pressure)," tandas Khalawi.
Pemerintah Harap 3 Tower Tambahan di Wisma Atlet untuk Tangani Corona Tak Digunakan
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) kembali mempersiapkan tower tambahan di Wisma Atlet Kemayoran Jakarta guna menangani pasien Covid-19 karena virus Corona.
Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Pangkogabwilhan) I Laksdya TNI Yudo Margono mengatakan, penambahan tower untuk merawat pasien Corona ini memang sudah direncanakan.
"Sebenarnya itu sudah jadi program pemerintah, namun pengerjaannya secara bertahap. Mulai tower 7, berikutnya tower 6 sekarang sedang dikerjakan. Dan selanjutnya 4 dan 5," kata Yudo saat dikonfirmasi, Kamis (9/4/2020).
Menurut dia, ini hanya sebagai langkah antisipasi. "Iya sebagai antisipasi. Semoga tidak sampai digunakan," ungkap Yudo.
Dia menuturkan, pengerjaan untuk persiapan Tower 6 menjadi bagian dari RS Darurat Corona membutuhkan waktu sekitar 2 minggu. Sisanya dikerjakan secara bertahap.
"Tower 6 butuh 2 minggu. (2, 4,dan 5) dikerjakan bertahap," pungkasnya.
Advertisement