Pemerintah Tak Potong Anggaran Pembangunan 5 Kawasan Wisata Super Prioritas

Pasca mewabahnya virus corona di Indonesia, Kemenhub kemudian melakukan realokasi anggaran.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 21 Apr 2020, 17:30 WIB
Diterbitkan 21 Apr 2020, 17:30 WIB
Luhut Binsar Panjaitan
Mantan Menko Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan tiba di Kompleks Istana Kepresidenan di Jakarta, Selasa (22/10/2019). Berkemeja putih seperti calon menteri lainnya, Luhut hanya menebar senyum ke awak media. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi yang juga Ad Interim Menteri Perhubungan Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan, pemerintah tak akan memotong anggaran pada 5 Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) super prioritas meski kini tengah berperang melawan pandemi virus corona (Covid-19).

Luhut mengatakan, ia telah bersepakat dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati untuk memasukan anggaran pada 5 destinasi wisata superprioritas tersebut ke dalam program pembiayaan tahun jamak atau multi years contract (MYC).

"Kami bersepakat dengn Ibu Ani (Sri Mulyani), program-program 5 pariwisata itu tidak dipotong tapi masuk multiyears. Supaya wisata yang paling cepat besar reborn, jangan sampai terlalu terganggu," ujar dia dalam rapat online bersama Komisi V DPR RI, Selasa (21/4/2020).

Lebih lanjut, Luhut memaparkan, Kementerian Perhubungan mulanya mendapatkan tambahan anggaran pada APBN 2020 sebesar Rp 441,5 miliar untuk mengembangkan 5 kawasan wisata super prioritas, antara lain Danau Toba, Borobudur, Mandalika, Labuan Bajo, dan Manado-Bitung-Likupang.

Pasca mewabahnya virus corona di Indonesia, Kemenhub kemudian melakukan realokasi anggaran sebesar Rp 320,7 miliar dari total pagu Rp 43,1 triliun untuk percepatan penanganan Covid-19.

Adapun realokasi anggaran terbesar diberikan pada Direktorat Jenderal (Ditjen) Perhubungan Udara sekitar Rp 115 miliar. Disusul Ditjen Perhubungan Laut Rp 48 miliar dan Dirjen Perhubungan Darat Rp 45 miliar.

Infrastruktur 5 Kawasan Wisata Super Prioritas Telan Biaya Rp 5,2 Triliun

Candi Borobudur
Stupa-stupa Budha terlihat di candi Borobudur di Magelang, Jawa Tengah, Indonesia 10 Mei 2016. Menurut Kepala Balai Konservasi Borobudur Marsis Sutopo untuk mengajukan arsip sebagai Memory of the World tidak bisa tunggal. (AFP Photo/Goh Chai Hin)

Sebelumnya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) memastikan dukungan infrastruktur untuk pengembangan 5 Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Super Prioritas pada akhir 2020. Anggaran sebesar Rp 5.224 miliar (Rp 5,2 triliun) disiapkan untuk mendukung hal tersebut

"Tahun 2020 difokuskan 5 KSPN Prioritas, khususnya untuk infrastruktur harus selesai di akhir 2020 sehingga mulai tahun 2021 dapat menyentuh 5 KSPN lain," ucap Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dalam keterantan tertulis, Kamis (6/2/2020).

Infrastruktur KSPN yang dibangun Kementerian PUPR mencakup konektivitas seperti penanganan jalan dan jembatan, bidang sumber daya air seperti pembangunan tampungan air dan infrastruktur pengendali banjir, bidang permukiman diantaranya penataan kawasan dan peningkatan kapasitas tempat pembuangan sampah, dan bidang perumahan meliputi pembangunan sarana hunian pendukung dengan total anggaran sekitar Rp 6 triliun. 

Dukungan infrastruktur yang dikerjakan pada Tahun Anggaran 2020 beberapa diantaranya telah memasuki tahap lelang pada Desember 2019 dan diharapkan mulai konstruksi pada Februari 2020. Seperti penataan Kampung Ulos Hutaraja di KSPN Danau Toba senilai Rp 42,3 miliar.

Lalu ada peningkatan jalan dan trotoar di Jalan Soekarno Hatta Atas-Jalan Soekarno Bawah-Jalan Pede di KSPN Labuan Bajo dengan biaya Rp 181 miliar, dan penataan Kawasan Pantai Paal di KSPN Manado Bitung-Likupang dengan biaya Rp 96 miliar.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya