Harga Emas Naik Hampir 2 Persen Didorong Harapan dari Stimulus Ekonomi

Emas cenderung mendapat keuntungan dari langkah-langkah stimulus luas dari bank sentral.

oleh Septian Deny diperbarui 23 Apr 2020, 07:30 WIB
Diterbitkan 23 Apr 2020, 07:30 WIB
20151109-Ilustrasi-Logam-Mulia
Ilustrasi Logam Mulia (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta - Harga emas melonjak 1,9 persen pada perdagangan Rabu (Kamis waktu Jakarta) didorong ekspektasi akan langkah-langkah stimulus fiskal dan moneter di tengah kejatuhan ekonomi besar-besaran karena kebijakan untuk tetap tinggal di rumah dan penutupan bisnis di seluruh dunia guna membatasi penyebaran virus corona.

Dikutip dari CNBC, Kamis (23/4/2020), harga emas di pasar spot naik 1,6 persen ke USD 1,711.84 per ons. Ini bisa menjadi kenaikan harian terbesar dalam hampir dua pekan. Sementara harga emas berjangka AS naik 3 persen ke level USD 1.738,30.

"Ini adalah badai sempurna untuk emas ... Pembeli abadi membeli emas karena semua stimulus global terjadi," kata Michael Matousek, Kepala Pedagang di Investor Global AS.

Emas cenderung mendapat keuntungan dari langkah-langkah stimulus luas dari bank sentral, karena sering dipandang sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan penurunan nilai mata uang.

Pandemi virus corona telah memaksa banyak negara untuk memperpanjang penguncian (lockdown) untuk mengekang penyebarannya dan melepaskan sejumlah fiskal dan moneter yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk mendukung ekonomi mereka.

"Harga emas adalah barometer ekonomi dan politik kesejahteraan kita dan investor melakukan apa yang dilakukan bank sentral, membeli emas untuk menopang mata uang," George Gero, Direktur Pelaksana RBC Wealth Management mengatakan dalam sebuah catatan.

Lonjakan Harga Minyak

Ilustrasi tambang migas
Ilustrasi tambang migas (iStockPhoto)

Lonjakan harga minyak dan harapan lebih banyak stimulus pemerintah untuk meringankan keterpurukan ekonomi yang ditimbulkan oleh wabah virus corona membantu menenangkan pasar ekuitas global.

Emas telah merosot ke level terendah hampir dua minggu di USD 1,659.68 per ons pada Selasa kemarin karena aksi jual pasar yang lebih luas mendorong perebutan uang tunai dan mendorong investor untuk menjual logam mulia guna menutupi kerugian.

"Secara teknis, bull emas memiliki keuntungan teknis jangka pendek perusahaan secara keseluruhan di tengah tren kenaikan harga pada grafik harian, mingguan dan bulanan," ungkap Analis Senior Kitco Metals Jim Wyckoff dalam sebuah catatan.

Di tempat lain, harga paladium naik 0,4 persen menjadi USD 1,931.29 per ounce, setelah menyentuh level terendah satu bulan di sesi sebelumnya.

Harga platinum naik 0,9 persen menjadi USD 753,03 per ounce, sementara perak naik 1 persen menjadi USD 15,07.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya