Dihantam Corona, Maskapai Sudah Rugi Rp 23,3 Triliun

Industri penerbangan menjadi satu sektor yang paling terpukul akibat penyebaran virus corona

oleh Athika Rahma diperbarui 24 Apr 2020, 17:00 WIB
Diterbitkan 24 Apr 2020, 17:00 WIB
Tarif Batas Atas Tiket Pesawat
Pesawat maskapai Garuda Indonesia terparkir di areal Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Kamis (16/5/2019). Pemerintah akhirnya menurunkan tarif batas atas (TBA) tiket pesawat atau angkutan udara sebesar 12-16 persen yang berlaku mulai Kamis hari ini. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Indonesia National Air Carrier Association (Inaca) Denon Prawiraatmadja membeberkan nilai kerugian yang diderita oleh maskapai imbas penyebaran Corona hampir di seluruh dunia.

Kata Denon, dalam 3 bulan terakhir, total kerugian maskapai domestik mencapai USD 812 juta dan maskapai internasional mencapai USD 749 juta, atau sekitar lebih dari USD 1,5 miliar atau setara dengan Rp 23,3 triliun (Kurs rupiah 15.585 per dolar AS)

"Sebenarnya, untuk maskapai ini kerugian sudah dimulai sejak penerbangan dari dan ke China dan Arab dilarang beberapa bulan kemarin," kata Denon dalam diskusi daring, Jumat (24/4/2020).

Denon merincikan, di 4 bandara besar di Jakarta, Bali, Medan dan Surabaya, terdapat penurunan jumlah penumpang domestik sebesar 44 persen dan 45 persen penumpang internasional. Penurunan ini tak lain disebabkan anjuran pemerintah untuk tetap di rumah mencegah penyebaran virus Corona.

Lalu secara nilai pendapatan (revenue) maskapai jika dibandingkan dengan tahun 2018, terdapat penurunan yang cukup tajam.

"Per Februari 2020, jika dibandingkan dengan Februari 2018, revenue turun 9 persen. Lalu Maret, turun 18 persen dan April turun 30 persen," ujar Denon.

 

Diluar Prediksi

Tarif Batas Atas Tiket Pesawat
Pesawat maskapai Lion Air terparkir di areal Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Kamis (16/5/2019). Pemerintah akhirnya menurunkan tarif batas atas (TBA) tiket pesawat atau angkutan udara sebesar 12-16 persen yang berlaku mulai Kamis hari ini. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Kegiatan maskapai juga menurun 25 persen akibat pandemi ini. Sebenarnya, pada awal masuknya Corona ke Indonesia, pihak maskapai masih optimis dapat memaksimalkan potensi domestik. Namun ternyata, penerbangan domestik sama terpukulnya.

Ditambah, ada biaya parkir pesawat yang tidak beroperasi menambah beban maskapai. Imbasnya, karyawan maskapai harus dirumahkan, meskipun belum sampai ke tahap PHK.

"Diharapkan penanganan Covid-19 agar kegiatan maskapai yang mendukung wisatawan bisa kembali seperti semula," kata Denon.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya