Kementan Sebut Harga Bahan Olahan Karet Turun di Tengah Covid-19

Kementerian Pertanian (Kementan) mencatat harga bahan olahan (bokar) terus mengalami penurunan

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 07 Mei 2020, 16:00 WIB
Diterbitkan 07 Mei 2020, 16:00 WIB
Bahan olahan karet
Bahan olahan karet

Liputan6.com, Jakarta Kementerian Pertanian (Kementan) mencatat harga bahan olahan karet (bokar) terus mengalami penurunan selama pandemi Covid-19 ini.

Harga bahan olah karet terus berkisar antara Rp. 3000 – 3.500 per kg. Bahan olahan karet di tingkat petani ditentukan oleh Kandungan Kadar Karer Kering (K3).

Bokar dengan K3 50 persen berkisar antara Rp 8.000 – Rp. 8.500 per kg. Kini harga bokar di tingkat petani yg umumnya bergabung dalam kelembagaan Unit Pengolahan & Pemasaran Bokar (UPPB) hanya berkisar antara Rp 5.000 – Rp. 5.500 per kg. Bokar yang dihasilkan petani karet non UPPB yang K3 dibawah 50 persen bahkan bisa lebih rendah lagi. Harga bokar dengan K3 di atas 60 persen saat ini berada pada harga Rp 10.500.

Turunnya harga bokar petani disebabkan adanya pandemi Covid-19 membuat pabrik crumb rubber membatasi pembelian bokar. Alhasil penjualan bokar ke luar negeri mengalami penurunan sehingga gudang-gudang telah penuh dengan stok bokar yang mengendap dan belum bisa dijual.

Dampak dari wabah Covid-19 tersebut turut menimpa pekebun karet yang ada di Kota Banjarbaru Provinsi Kalimantan Selatan. Namun petani bokar tetap tegar.

“Di tengah kondisi yang menghimpit petani ini, UPPB masih tetap bergerak untuk mengembangkan bokar petani, masih tetap eksis dan konsiten membeli bokar petani,” kata Direktur Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian Kasdi Subagyono, Kamis (7/5/2020).

Salah satunya, Lanjut Kasdi, yaitu UPPB Karya Tani yang ada di Desa Kebun Raya, Kecamatan Kintap, Kabupaten Tanah Laut, Provinsi Kalimantan Selatan.

UPPB ini didirikan pada 29 September 2014, dan sampai dengan saat ini tetap eksis mengembangkan pemasaran bahan olahan karet petani ke pabrik crumb rubber. UPPB telah ter-registrasi dengan nomor STR-UPPB: 16-05-1114-0001 dan SKT Nomor: 00-11-01/00443/V/2016. 

 

Perjuangan Petani Karet

Pohon Karet
Pohon Karet (FOTO:Antara)

Di tengah kondisi pandemik Covid-19 ini, Ketua UPPB Karya Tani Desa Kebun Raya Agus Kharison menyatakan bahwa dirinya dan pengurus UPPB Karya Tani tetap semangat dan tidak putus asa untuk dapat memasarkan bokar anggotanya.

“Kami tetap semangat, meski harga turun, namun bokar harus tetap dibeli oleh UPPB dan dijual ke pabrik crumb rubber agar petani bisa tetap meyadap karetnya,” ujar Agus.

Penyetoran bokar ke pabrik crumb rubber tidak hanya sebatas pabrik di Kalimantan Selatan, namun hingga ke Kalimantan Tengah. “Pokoknya kami akan kejar dimana ada pabrik crumb rubber yang bisa menampung bokar kami”, tambahnya.

Seperti minggu lalu, Lanjut Agus, kami mengirimkan bokar sampai ke Kalimantan Tengah, ke pabrik crumb rubber PT Kahayan Berseri.

“Kami mengirimkan sendiri dengan tetap mengindahkan himbauan pemerintah untuk Covid-19 dengan memakai masker dan juga melakukan social dan physical distancing,” katanya.

Sebagaimana diketahui bahwa Provinsi Kalimantan Selatan merupakan salah satu sentra karet di Indonesia. Jumlah luas areal karet yang ada di Provinsi Kalimantan Selatan tahun 2019 seluas 191.885 Ha dengan produksi sebanyak 10.467 Ton, sedangkan jumlah UPPB yang ada di Provinsi Kalimantan Selatan saat ini sebanyak 133 UPPB.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya