Viral Skenario Pemulihan Ekonomi dari Corona, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Pemerintah saat terus melakukan kajian berbagai langkah-langkah yang bisa memfokuskan pada penanganan virus corona.

oleh Liputan6.com diperbarui 11 Mei 2020, 11:45 WIB
Diterbitkan 11 Mei 2020, 11:45 WIB
Rapat Kerja
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengikuti rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (17/6/2019). Pemerintah bersama Komisi XI DPR RI kembali melakukan pembahasan mengenai asumsi dasar makro dalam RAPBN 2020. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, mengatakan bahwa kabar pemulihan ekonomi secara bertahap yang beredar dalam bentuk infografis masih bersifat kajian. Di mana Infografis tersebut menggambarkan fase-fase pembukaan kegiatan bisnis dan industri yang dimulai pada 1 Juni hingga Juli 2020.

"Jadi kalau sekarang ini beredar di berbagai WhatsApp grup mengenai bahan presentasi Pak Menko (Airlangga) itu adalah salah satu bagian yang akan dikaji," kata dia dalam video conference di Jakarta, Senin (11/5).

Dia mengatakan, semua kementrian atau lembaga yang mempuntai kompetensi, memiliki cara pandang berbeda untuk melihat dari semua aspek secara seimbang. Mulai dari aspek kesehatan, keamanan masyarakat, kegiatan sosial dan ekonomi bahkan dari sisi aspek religius.

"Karena kan kita liat dari sisi interaksi sosial yang dibatasi menyebabkan yang selama ini untuk lakukan ibadah secara bersama itu juga ikut terbatasi. Jadi kita akan liat berdasarkan itu," kata Sri Mulyani.

Bendahara Negara ini mengatakan, pemerintah saat terus melakukan kajian berbagai langkah-langkah yang bisa memfokuskan pada penanganan Covid-19, yakni meminimalisir penyebaran dan mencegah bertambahnya korban jiwa. Pun demikian juga melihat kondisi sosial ekonomi pasca pandemi ini berkahir.

"Namun disisi lain mengkaji berbagai kemungkinan agar dampak ke sosial-ekonomi itu bisa dikurangi juga. Jadi inilah langkah-langkah yang akan dilakukan namun itu tergantung pada datanya," jelas dia.

Menteri Sri Mulyani bilang, dalam rapat kabinet bersama Presiden Joko Widodo seluruh kementerian telah melihat berbagai langkah dan juga aspek serta data untuk penanganan penyebaran virus Corona. Apakah itu semua, nantinya kemungkinan bisa digunakan untuk melakukan tindakan yang bisa menyeimbangkan antara kebutuhan tetap jaga kesehatan dan keselamatan masyarakat.

"Namun disisi lain bisa berikan ruang interaksi sosial dan ekonomi dengan apa yang disebut new normal. Nah inikan berbagai negara juga sudah melakukan Atau akan lakukan," jelas dia.

Infografis Skenario Pemulihan Ekonomi

Beredar infografis berjudul Pemulihan Ekonomi akan Dilakukan Indonesia secara Bertahap. Istimewa
Beredar infografis berjudul Pemulihan Ekonomi akan Dilakukan Indonesia secara Bertahap. Istimewa

Seperti diketahui, dalam infografis tersebut berisi skenario pembukaan industri, toko, pusat perbelanjaan hingga kegiatan ekonomi secara keseluruhan. Skenario tersebut dirinci menjadi 5 fase, yakni:

Fase 1 (1 Juni)

- Industri dan jasa dapat beroperasi dengan protokol kesehatan Covid-19- Mall belum boleh beroperasi, kecuali toko penjual masker dan fasilitas kesehatan

Fase 2 (8 Juni)

- Mall boleh beroperasi seperti semula (toko-toko boleh buka), namun dengan protokol kesehatan Covid-19- Toko atau usaha yang berpotensi terjadi kontak fisik (salon, spa, dan lainnya) belum boleh beroperasi

Fase 3 (15 Juni)

- Mall tetap beroperasi seperti fase 2, namun ada evaluasi pembukaan salon, spa, dan lainnya. Tetap dengan protokol kesehatan Covid-19- Sekolah dibuka namun dengan sistem shift

Fase 4 (6 Juli)

- Evaluasi pembukaan kegiatan ekonomi, mulai dari operasional restoran, cafe, gym, industri travel, hingga kegiatan ibadah diperbolehkan (dengan jumlah jamaah dibatasi)

Fase 5 (20 & 27 Juli)

- Evaluasi pembukaan kegiatan sosial dalam skala besar- Akhir Juli atau awal Agustus 2020, diharapkan seluruh kegiatan ekonomi sudah dibuka.

Reporter: Dwi Aditya Putra

Sumber: Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya