Kemenkop Gandeng ICCN Mitigasi Dampak Corona

Indonesia Creative Cities Network (ICCN), merupakan sebuah simpul organisasi lintas komunitas kreatif dengan jejaring di lebih dari 200 kabupaten/kota di Indonesia.

oleh Tira Santia diperbarui 12 Mei 2020, 20:45 WIB
Diterbitkan 12 Mei 2020, 20:45 WIB
Kemenkop dan UKM Galang Solidaritas Donasi Masker bagi Pedagang Kecil
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki.

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Koperasi dan UKM bekerjasama dengan Indonesia Creative Cities Network (ICCN), sebagai aksi tanggap darurat untuk merespon kondisi dalam negeri akibat pandemi COVID-19.

"Saat ini pemerintah sedang bersiap untuk masuk ke fase recovery. Sehingga perlu kita pilah, untuk fase recovery ini, sektor mana saja yang perlu segera dibuka, diaktivasi usahanya, tapi tetap harus ada kesanggupan mematuhi protokol COVID-19,” kata Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki, pada pertemuan daring untuk membahas program terpadu "Aksi Bersama Bantu Sesama", Selasa (12/5/2020).

Menurut Teten untuk dapat memilah sektor-sektor tersebut, tentu membutuhkan masukan dari ICCN, sebagai jejaring yang mengerti langsung kondisi lapangan di kota-kabupaten yang tersebar se-Indonesia.

Dirinya mengapresiasi Program Aksi Bersama Bantu Sesama dari ICCN, karena aktivitas dalam program itu sudah banyak yang sejalan dengan yang direncanakan oleh pemerintah.

"Kita bisa segera sinergikan, karena pemerintah memang selalu membutuhkan inisiatif dan kolaborasi dengan warga dan komunitas,” ujar Teten.

Dalam kesempatan yang sama Staf khusus Menteri Koperasi dan UKM sekaligus Ketua Umum ICCN Fiki Satari, mengatakan dirinya melihat dan turut merasakan juga dampak dari pandemi COVID-19 ini, membuat ICCN segera bergerak untuk membantu rekan-rekan kabupaten-kota kreatif serta masyarakat luas dengan bantuan anggota jejaring.

"Harapannya, semua bisa bertahan dengan saling bahu-membahu dan selalu mengedepankan kebersamaan dalam gotong royong," ujar Fiki.

Diketahui Indonesia Creative Cities Network (ICCN), merupakan sebuah simpul organisasi lintas komunitas kreatif dengan jejaring di lebih dari 200 kabupaten/kota di Indonesia, menginsiasi sebuah program terpadu berskala nasional sebagai aksi tanggap darurat untuk merespon kondisi dalam negeri akibat pandemi COVID-19.

Program yang dinamai "Aksi Bersama Bantu Sesama" ini terdiri dari 5 sub-program yang saling berintegrasi, yaitu; RESCUE (Reaksi Cepat Komunitas Terdampak), DAMPING (Pendampingan Komunitas Terdampak), PULIH (Percepatan Usaha Komunitas Lintas Wilayah), AJAR (Akademi Belajar), serta Indonesia Creative Store (ICS).

Selain itu, program-program tersebut berupaya menawarkan solusi bagi permasalahan yang dihadapi anggota jejaring dan masyarakat terdampak melalui upaya jejaring komunitas, untuk membantu berjalannya program-program pemerintah dalam menangani dampak pandemi Covid-19.

Mulai dari fase mitigasi dan bertahan, berlanjut ke tahap pemulihan, hingga kelak dapat membangun kembali berbagai usaha dan industri, serta bertumbuh secara berkelanjutan, sesuai dengan kondisi yang diharapkan menjadi lebih stabil pasca pandemi.

 

Jejaring ICCN

BRI Relaksasi 134 Ribu Pelaku UMKM
BRI telah melakukan restrukturisasi terhadap lebih dari 134 ribu pelaku UMKM yang terdampak COVID-19 di Indonesia.

Fiki menjelaskan dengan dibantu kekuatan seluruh anggota jejaring ICCN, masyarakat yang mata pencaharian dan kehidupannya terdampak oleh pandemi COVID-19 dapat mengupayakan solusinya melalui program-program "Aksi Bersama Bantu Sesama", sebagaimana penjelasannya berikut ini:

1. RESCUE (Reaksi Cepat Komunitas Terdampak) RESCUE merupakan program tanggap darurat ICCN untuk pemberdayaan jejaring ekonomi kreatif di bidang penyediaan pangan dan APD untuk komunitas terdampak, dalam program-program prioritas Pangan Sehat untuk Semua dan APD dari Komunitas.

RESCUE juga berfungsi sebagai kanal informasi produsen lokal dan informasi penerima manfaat yang valid dan update; serta sebagai penyalur bantuan langsung melalui jejaring komunitas. Melalui RESCUE, ICCN membuka ruang kolaborasi dengan para pihak dalam sinergi pentahelix (sesama komunitas, pemerintah, akademisi, pihak swasta atau pengusaha, dan media) untuk bersama-sama membangun ekosistem gotong-royong dalam upaya bersama tanggap COVID-19.

2. DAMPING (Pendampingan Komunitas Terdampak) DAMPING mengutamakan pendataan anggota dan pembaharuan data jejaring, sekaligus mengidentifikasi jejaring yang terdampak, untuk dapat menghubungkan antara supply dan demand yang ada dalam jejaring ICCN; mengupayakan solusi bagi kesulitan/permasalahan jejaring yang bersifat teknis; membantu penyaluran program bantuan agar tepat sasaran dan tidak tumpang tindih; serta memetakan anggota sehingga memenuhi syarat untuk mengikuti program-program online class AJAR - ICCN.

3. PULIH (Percepatan Usaha Komunitas Lintas Wilayah) PULIH merangkul seluruh pemangku kepentingan agar bahu-membahu dan bergerak bersama melakukan aksi pemulihan pasca-pandemi COVID-19, dengan memiliki konsentrasi pada beberapa aspek, seperti; peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM); terserapnya tenaga kerja; dan pemberian insentif bagi pelaku ekraf terdampak. Berbagai gerakan dalam PULIH disesuaikan dengan kebutuhan komunitas dalam fase-fase berlangsungnya pandemi, yang diharapkan berangsur membaik.

4. AJAR (Akademi Belajar) AJAR menawarkan kelas-kelas edukasi, yang bertujuan untuk mewartakan berita baik perihal kreativitas dalam bentuk berbagi keterampilan, wawasan, dan pengalaman bagi para pelaku industri kreatif. Dalam pelaksanaannya, AJAR bukan hanya menjadi bagian dari aksi tanggap darurat, namun akan seterusnya beraktivitas dalam korteks edukasi bagi sesama jejaring komunitas kreatif di Indonesia.

5. ICS (Indonesia Creative Store) ICS mengaktivasi toko online dan offline yang akan mempromosikan serta menjual beragam produk unggulan karya komunitas-komunitas kreatif dari berbagai daerah di Indonesia. ICS akan mengelola proses seleksi, promosi, serta penjualan produk-produk unggulan ini, yang keuntungannya akan dimanfaatkan untuk mendukung perkembangan bisnis kreatif komunitas jejaring.

“Kami menyadari betul, bahwa dalam menghadapi tantangan kali ini, semua pihak harus bergerak dengan kesadaran dan disiplin diri, untuk dapat lepas dari masa krisis. Tak terkecuali jejaring komunitas yang berinisiatif yang bergerak secara bottom-up, yang sekaligus menguji ketangguhan social capital yang menjadi kekuatan utama kita sebagai bangsa," pungkas Fiki.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya