Menyusul Wall Street, Bursa Saham di Asia Tergelincir

Bursa saham di Asia diperdagangkan lebih rendah pada Kamis pagi menyusul penurunan saham di Amerika Serikat.

oleh Septian Deny diperbarui 14 Mei 2020, 08:15 WIB
Diterbitkan 14 Mei 2020, 08:15 WIB
saham-asia-131118b.jpg
Bursa saham di Asia.

Liputan6.com, Jakarta - Bursa saham di Asia diperdagangkan lebih rendah pada Kamis pagi menyusul penurunan saham di Amerika Serikat.

Dikutip dari CNBC, Kamis (14/5/2020), indeks saham di Jepang, Nikkei 225 turun 0,6 persen di awal perdagangan. Sementara indeks Topix juga turun 0,61 persen.

Kospi Korea Selatan juga amblas 0,9 persen. Saham di Australia juga lebih rendah, dengan S&P/ASX 200 turun 0,7 persen.

Secara keseluruhan, indeks MSCI Asia-ex Jepang diperdagangkan 0,37 persen lebih rendah.

Data pekerjaan Australia untuk bulan April akan dirilis sekitar jam 9.30 pagi HK/SIN pada Kamis ini.

Wall Street

Wall Street Anjlok Setelah Virus Corona Jadi Pandemi
Ekspresi spesialis Michael Pistillo (kanan) saat bekerja di New York Stock Exchange, Amerika Serikat, Rabu (11/3/2020). Bursa saham Wall Street anjlok pada akhir perdagangan Rabu (11/3/2020) sore waktu setempat setelah WHO menyebut virus corona COVID-19 sebagai pandemi. (AP Photo/Richard Drew)

Saham-saham di Wall Street turun tajam pada penutupan perdagangan Rabu (Kamis waktu Jakarta), menyusul komentar suram Gubernur Bank Sentral AS (The Federal Reserve/The Fed) Jerome Powell yang memperingatkan tentang pelemahan ekonomi jangka panjang karena pandemi Virus Corona.

Dikutip dari Antara, Kamis (14/5/2020), Indeks Dow Jones Industrial Average merosot 516,81 poin atau 2,17 persen menjadi ditutup pada 23.247,97 poin.

Indeks S&P 500 turun 50,12 poin atau 1,75 persen menjadi berakhir di 2.820,00 poin. Indeks Komposit Nasdaq ditutup berkurang 139,38 poin atau 1,55 persen, menjadi 8.863,17 poin.

Semua 11 sektor utama S&P 500 tenggelam, dengan sektor energi anjlok 4,39 persen, memimpin kerugian di antara kelompok menyusul penurunan harga minyak dan prospek suram permintaan minyak.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya