Erick Thohir soal Sarinah: Saya Tak Anti Asing Asal Dukung Merek Lokal

Selain membuka pintu bagi pihak asing, Sarinah juga nanti akan disinergikan dengan swasta.

oleh Liputan6.com diperbarui 20 Mei 2020, 17:23 WIB
Diterbitkan 20 Mei 2020, 17:14 WIB
FOTO: Gedung Pusat Perbelanjaan Pertama di Indonesia Segera Direnovasi
Warga berolahraga di trotoar sekitar Gedung Sarinah, Jalan MH Thamrin, Jakarta, Selasa (12/5/2020). Menteri BUMN, Erick Thohir mengatakan akan melakukan renovasi Gedung Sarinah dengan total anggaran senilai Rp 700 miliar yang akan dimulai pada Juni 2020. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta Sarinah akan dibangun menjadi tempat pusat perdagangan dan pelatihan. Nantinya, Usaha Kecil Menengah (UKM) akan diajak untuk berpartisipasi.

Ini diungkapkan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir. "Kalau Sarinah bahwa nanti designer UKM kita coba kuratorkan di situ. Di situ jadi tempat trading dan coaching," ujar Erick dalam diskusi virtual di Jakarta, Rabu (20/5/2020).

Meski demikian, pemerintah tidak menutup pintu bagi perusahaan asing untuk bergabung di mal pertama Indonesia tersebut. Namun setiap perusahaan asing harus mendukung brand lokal.

"Saya tidak anti merek asing di Sarinah, asalkan merek asing itu juga mendukung brand lokalnya. Hal-hal ini yang coba kita lakukan. Banyak sekali yang akan kita sinergikan dengan swasta," jelasnya.

Selain membuka pintu bagi pihak asing, Sarinah juga nanti akan disinergikan dengan swasta. Dengan syarat pihak swasta tidak boleh merugikan BUMN dan harus transparan seperti apa kerja sama yang dilakukan.

"Asal yang selalu saya tekankan, di lain pihak kita ngebersihin oknum-oknum, tapi jangan juga nanti kita berpartner dengan swasta malah merugikan BUMN terus. Dia jadi oknum sendiri. Ini kita tidak mau. Makanya harus transparan dan win-win," tandasnya.

 

Reporter: Anggun P. Situmorang

Sumber: Merdeka.com

Renovasi Gedung di Thamrin, Sarinah Rogoh Kocek Rp 700 Miliar

FOTO: Gedung Pusat Perbelanjaan Pertama di Indonesia Segera Direnovasi
Suasana kawasan pertokoan di Gedung Sarinah, Jalan MH Thamrin, Jakarta, Selasa (12/5/2020). Pembangunan Gedung Sarinah digagas oleh Presiden pertama RI, Ir Soekarno dan akan segera direnovasi dengan anggaran senilai Rp 700 miliar pada Juni 2020. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Direktur PT Sarinah (Persero) Fetty Kwartati menyatakan, renovasi gedung Sarinah yang berada di kawasan Jalan Thamrin Jakarta akan selesai pada semester II 2021. Waktu yang diperlukan untuk renovasi tersebut kurang lebih satu tahun.

Fetty mengatakan, dalam renovasi tersebut, PT Sarinah akan membawa konsep baru di gedung yang menjadi gedung pencakar langit pertama di Jakarta tersebut. Dana yang disiapkan oleh pemugaran tersebut kurang lebih Rp 700 miliar.

"Ini memang mau dikembalikan ke titahnya, bagaimana Sarinah ini bisa relevan, maka harus bisa dibenahi dari sisi konsep, branding, produk dan infrastruktur jadi ini transformasi yang end to end," kata Fetty, Rabu (13/5/2020).

PT Sarinah sebagai BUMN juga punya tugas menjadi leading ecosystem bagi UMKM agar mendapat eksposur yang lebih luas. Oleh karenanya, dibutuhkan perubahan menyeluruh mulai dari positioning, lalu pricing dan pemanfaatan lokasi yang dinilai sudah strategis.

Lalu, kolaborasi dengan merek konsumer dari luar negeri juga akan dilakukan dengan catatan merek tersebut melakukan penyesuaian dalam penjualan produk di Sarinah.

"Diharapkan, New Sarinah tahun depan bisa menjadi pilihan buat pelanggan untuk marketplace yang lebih modern," lanjutnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya