New Normal Bikin Kantor Cabang Bank Jadi Sepi

Berbagai inovasi digital harus terus dilakukan agar aktivitas dan produktifitas perbankan tetap bisa berjalan sebagaimana kondisi normal.

oleh Liputan6.com diperbarui 28 Mei 2020, 16:40 WIB
Diterbitkan 28 Mei 2020, 16:40 WIB
Ilustrasi bank
Ilustrasi bank (Sumber: Istockphoto)

Liputan6.com, Jakarta - Direktur Utama BNI Syariah, Abdullah Firman Wibowo mengatakan kenormalan baru atau new normal di tengah pandemi Virus Corona akan mengubah kebiasaan nasabah. Transaksi perbankan sebagian besar akan dilakukan secara digital melalui internet banking dan mobile banking.

"Dengan adanya pandemi ini akan mengubah behaviour. Apalagi kita semua akan mengikuti ini sebagai new normal. Kita akan lebih berhati-hati bertransaksi terutama transaksi perbankan," ujarnya melalui diskusi daring, Jakarta, Kamis (28/5/2020).

"Contoh tadi sudah dari transaksi manual, datang sering ke bank buka rekening ke bank, kemudian kiriman uang ke bank, mengambil uang datang ke ATM itu nanti pasti berubah," sambungnya.

Abdullah melanjutkan, industri perbankan harus melakukan adaptasi dengan new normal agar tidak ketinggalan. Berbagai inovasi digital harus terus dilakukan agar aktivitas dan produktifitas perbankan tetap bisa berjalan sebagaimana kondisi normal.

"Maka ke depan, layanan berbasis digital ini, akan menentukan lembaga keuangan tersebut apakah dapat lebih eksis mengembangkan layanan. Kami dari tahun kemarin sudah menyiapkan itu. Di syariah itu ada dua digital banking dan transaksional banking," jelasnya.

Reporter: Anggun P. Situmorang

Sumber: Merdeka.com

BCA Siap Buka 50 Persen Kantor Cabang Saat New Normal

Bank BCA akan turunkan bunga deposito
(Foto: Liputan6.com)

Sebelumnya, PT Bank Central Asia Tbk (BCA) mengaku sudah mendapat banyak pelajaran dari aktivitas selama masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Hal tersebut dianggap dapat menjadi bekal pengalaman pada fase new normal pandemi virus corona (Covid-19).

Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk Jahja Setiaadmatja mengatakan, pihaknya telah merancang pengaturan kerja selama masa new normal nanti. Termasuk tetap membuka kegiatan operasi di sekitar 50 persen kantor cabangnya.

"Namanya bank enggak mungkin bisa 100 persen work from home. Sebagian besar karyawan kita cabang-cabang, mungkin 40-50 harus tetap buka. Tidak bisa work from home semua," ujarnya dalam sesi siaran pers virtual, Rabu (27/5/2020).

Menurut dia, Bank BCA beserta kantor-kantor cabangnya tetap harus bersiaga selama tahap new normal nanti. Itu lantaran pihak perbankan belum mengembangkan pemakaian uang virtual. 

"Jadi kita mau enggak mau harus menyiapkan social distancing antara karyawan maupun antar nasabah yang datang ke cabang-cabang. Ini tugas kita menyediakan sanitizer, masker, juga test temperature, itu suatu hal yang harus kita lakukan," tegasnya.

Kendati demikian, Jahja mendorong pihak konsumen untuk mau belajar tentang penggunaan internet banking dan mobile banking. Dia tak menampik bahwa masih banyak konsumennya yang belum menyentuh dunia digital banking.

Melihat situasi tersebut, BCA selama masa pandemi ini disebutnya belum mau menggelontorkan uang besar-besaran untuk pengembangan layanan digital, seperti pada dompet digital Sakuku.

"Bagaimana Sakuku? Itu buat endus-endus saja. Kita tidak mungkin gelontorkan dana besar sekali, jor-joran sama pay pay ini. Biarkan mereka bermain di playground-nya sendiri," ucap Jahja.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya