ISEI: Indonesia Perlu Lahirkan UMKM Berbasis Digital Saat New Normal

Menurut ISEI, setidaknya ada tiga hal yang dapat dilakukan di masa normal baru (new normal).

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 30 Mei 2020, 18:00 WIB
Diterbitkan 30 Mei 2020, 18:00 WIB
Berburu Aneka Produk di UMKM Export BRILian Preneur 2019
Pengunjung melihat pakaian yang dipamerkan dalam acara UMKM Export BRILian Preneur 2019 di Jakarta Convention Center, Jakarta, Jumat (20/12/2019). UMKM Export BRILian Preneur 2019 menampilkan aneka produk dari 150 UMKM binaan Bank BRI dan Rumah Kreatif BUMN (RKB). (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Di tengah pandemi Covid-19 yang terjadi saat ini, Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) dituntut untuk dapat terus meningkatkan kontribusinya dalam mendukung pemulihan ekonomi nasional. Setidaknya ada tiga hal yang dapat dilakukan di masa normal baru (new normal).

Demikian disampaikan Ketua Umum ISEI, Dr. Perry Warijyo, pada acara halalbihalal Hari Raya Idulfitri 1441 H keluarga besar ISEI.

Pertama, Indonesia perlu terus mengangkat pentingnya digitalisasi, khususnya bagi sektor UMKM. Di mana ke depan, Indonesia perlu melahirkan new UMKM yang berbasis pada digital.

Kedua, pentingnya membangun ekonomi dari daerah, termasuk melakukan inovasi-inovasi di berbagai sektor ekonomi. Ketiga, membangun kekuatan ekonomi kreatif di masa new normal.

Mengusung tema Beyond Borders, Rekatkan Hati Menembus Jarak, perayaan halalbihalal secara virtual di tengah pandemi tersebut tidak membatasi jalinan komunikasi dan mengurangi makna silaturahmi di antara anggota ISEI.

Dalam kesempatan tersebut, ISEI juga mendengarkan pandangan dari Dewan Penasihat, yaitu Dr. Burhanuddin Abdullah dan Prof. Muliaman D. Hadad, serta dari Dewan Pengawas, yaitu Dr. Halim Alamsyah dan Dr. Wimboh Santoso.

Dalam pandangannya, mereka menyampaikan bahwa ISEI saat ini perlu memikirkan rumusan kebijakan yang dapat menciptakan kesejahteraan. Berbagai sumbangan ide/pemikiran sangat dibutuhkan, terutama pemikiran untuk mengoptimalkan peran sektor-sektor tertentu, khususnya UMKM, sebagai lokomotif perekonomian.

ISEI juga diharapkan dapat mengkaji kembali sistem ekonomi saat ini untuk menjawab tantangan masa depan pasca COVID-19. Kondisi pandemi saat ini merupakan momentum bagi ISEI untuk dapat berperan nyata menghasilkan pemikiran-pemikiran baru dan menghadirkan arsitektur perekonomian baru.

 

Kontribusi ISEI

Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo membuka Leadership Camp, Rabu (11/12/2019). (Foto: BI)
Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo membuka Leadership Camp, Rabu (11/12/2019). (Foto: BI)

Langkah dan kontribusi ISEI yang dilakukan oleh ISEI antara lain dengan menggali pemikiran strategis untuk mendukung analisis dan perumusan kebijakan, menyelenggarakan joint public lecture, pelatihan akademis dan profesi, focus group discussion, serta berbagai webinar mengenai dampak sosial, ekonomi, dan penanganan COVID di berbagai daerah.

Di sisi kepedulian sosial, ISEI juga telah melaksanakan kegiatan ISEI Peduli 2020 dengan memberikan donasi penanganan pandemi COVID-19 pada beberapa Rumah Sakit di April lalu. ISEI akan berkomitmen terus memaksimalkan perannya dalam memberikan ide dan pemikiran untuk memulihkan ekonomi di tengah pandemi.

Perry Warjiyo juga mengapresiasi peran pengurus di pusat dan daerah yang bersinergi sangat kuat dalam membangun ISEI. Memasuki tahun kedua kepengurusan ISEI, apresiasi diberikan atas pencapaian-pencapaian yang sudah berjalan dengan baik, diantaranya pengesahan Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) baru, Kajian Kebijakan Publik sebagai outlet publikasi baru ISEI sebagai bentuk sumbangsih pemikiran ISEI yang akan dipublikasikan secara reguler, dan akselerasi operasionalisasi LAMEMBA (Lembaga Akreditasi Mandiri untuk Ekonomi, Manajemen, Bisnis, dan Akuntansi).

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya