Beralih Jadi Angkutan Logistik, Okupansi Bus Meningkat 20 Persen

Pengiriman barang yang dilayani oleh bus didominasi oleh kebutuhan pokok dan pangan.

oleh Athika Rahma diperbarui 31 Mei 2020, 12:30 WIB
Diterbitkan 31 Mei 2020, 12:30 WIB
20170608-Persiapan Terminal Pulo Gebang Hadapi Arus Mudik 2017-Fanani
Ilustrasi bus. (Liputan6.com/Faizal Fanani)
Liputan6.com, Jakarta Perusahaan bus mengalami peningkatan okupansi hingga 20 persen sejak angkutan penumpang beralih fungsi menjadi angkutan logistik.
 
Kabar baik ini menjadi angin segar bagi bisnis oto bus yang mulai mengalami mati suri imbas pandemi Corona yang tak kunjung usai. 
 
Business Development PT Safari Dharmasakti Marissa Leviani menyatakan, pengiriman barang yang dilayani oleh bus didominasi oleh kebutuhan pokok dan pangan. 
 
"Ada peningkatan dari beberapa waktu kemarin okupansinya, naik 20 persen," ujar Marissa saat dihubungi, Minggu (31/5/2020). 
 
Namun begitu, tidak semua perusahaan bus mengalihfungsikan armadanya karena percaya pangsa pasar angkutan penumpang masih tinggi di tengah pandemi. 
 
Marissa bilang, jasa transportasi penumpang dan pariwisata mungkin akan pulih akhir tahun atau menunggu situasi pandemi kembali kondusif. 
 
"Kami masih melihat perkembangan wabah dari berbagai daerah, misalnya DKI Jakarta itu makin ketat. Mungkin setidaknya akhir tahun baru mulai beroperasi (dengan normal)," jelas Marissa. 
 
 
20160719-Terminal-Pulogadung-Jakarta-YR
Calon penumpang saat menunggu bus AKAP di Terminal bus Pulogadung, Jakarta. (Liputan6.com/Yoppy Renato)

New Normal

Terkait persiapan New Normal, Marissa memastikan penyusunan protokol yang lebih ketat sesuai dengan anjuran Kementerian Kesehatan.
 
Nantinya, seluruh armada akan didisinfeksi secara berkala serta kesehatan awak bus akan diperhatikan mulai dari pemeriksaan suhu tubuh hingga penggunaan masker dan sarung tangan saat bekerja.
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya