Ekonomi Indonesia Saingi China dan India dalam Bertahan dari Corona

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian menila ekonomi Indonesia lebih baik dari beberapa negara di tengah pandemi ini.

oleh Athika Rahma diperbarui 15 Jun 2020, 16:46 WIB
Diterbitkan 15 Jun 2020, 14:40 WIB
Refleksi Akhir Masa Jabatan Anggota MPR, DPR, dan DPD
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto memberikan paparan dalam acara Dialog Refleksi Akhir Masa Jabatan Anggota MPR, DPR, dan DPD RI di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (10/9/2019). Dialog membahas capaian kinerja DPR, MPR, dan DPD periode 2014-2019. (Liputan6.com/JohanTallo)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian) Airlangga Hartarto menilai kondisi ekonomi Indonesia lebih baik dari beberapa negara di tengah pandemi ini.

Hal itu tercermin dari pertumbuhan ekonomi di Kuartal I 2020 sebesar 2,97 persen. Airlangga bilang, Indonesia punya resiliensi yang kuat di masa pandemi ini.

"Kita punya resiliensi lebih kuat dari negara lain karena hanya tiga negara yang masih positif yaitu China, India, dan Indonesia,” katanya dalam Rakornas Pengawasan Intern Pemerintah Tahun 2020 secara daring di Jakarta, Senin (15/6/2020).

Menurutnya, apa yang membuat ke-3 negara ini bisa bertahan dan tumbuh di masa sulit adalah karena aktivitas ekonomi masing-masing negara bersifat domestic driven atau daya beli masyarakat dalam negeri yang tinggi.

"China, India, Indonesia ini kuncinya daya beli domestik sehingga dalam situasi ini domestic demand itu aset nasional,” ujarnya.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Angka Kemiskinan

Airlangga dan Bahlil Bahas Optimisme Pembangunan dan Peluang Nasional
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto (kiri) menyampaikan paparan dalam seminar nasional di Auditorium Adhiyana, Jakarta, Senin (3/2/2020). Seminar tersebut mengangkat tema 'Membangun Optimisme dan Peluang di Tengah Ketidakpastian'. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Meski begitu, Airlangga menegaskan Indonesia masih memiliki tugas penting yang harus segera diatasi oleh pemerintah yaitu adanya pertambahan angka kemiskinan sekitar 1,16 juta hingga 3,78 juta orang dibanding sebelum ada Corona.

Lalu yang tak kalah penting, jumlah masyarakat terkena PHK dan di rumahkan yang bertambah hingga 3 juta orang akibat pandemi juga harus segera diatasi karena berpotensi meningkat.

“Berbagai negara diprediksi pengangguran dan kemiskinan rata-rata meningkat. Di Indonesia angkanya relatif jadi mudah-mudahan lebih baik dari negara lain meskipun di level ASEAN masih tinggi,” katanya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya