Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan membangun Bendungan Sepaku Semoi yang berada di Desa Tengin Baru, Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim). Pembangunan bendungan ini untuk mendukung ketahanan air dan pangan di Indonesia.
"Bendungan dengan kapasitas volume sekitar 11 juta m3 ini sudah cukup lama direncanakan, utamanya untuk memenuhi kebutuhan air baku Kota Balikpapan dengan kapasitas 2.500 liter per detik," kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dalam keterangan tertulis, Selasa (30/6/2020).
Baca Juga
Pembangunan bendungan tersebut tidak terkait dengan rencana pemindahan Ibu Kota Negara (IKN). Selain itu, menurutnya, sejauh ini belum ada rapat pembahasan mengenai IKN di tengah pandemi Covid-19 dan belum ada keputusan dari Presiden Joko Widodo serta payung hukumnya.
Advertisement
Untuk proses lelang bendungan tersebut, ia menyebut menggunakan metode design and build sehingga lebih cepat. Sehingga dibutuhkan lahan dengan luas sekitar 378 hektare untuk pembangunan bendungan tersebut dan saat ini sedang dilakukan penilaian harga lahan (appraisal).
Dari total luas lahan tersebut direncanakan direncanakan seluas 342 hektare untuk areal genangan dan 36 hektare untuk fisik bendungan. Lokasi lahan yang akan dibebaskan tersebut terdapat di tiga desa yakni Desa Tengin Baru, Sukomulyo dan Desa Argomulyo. Ketiga desa tersebut semua berada di Kecamatan Sepaku.
Penentuan Lokasi
Penentuan lokasi lahan tersebut berdasarkan SK (Surat Keputusan) Gubernur Kalimantan Timur Nomor 590/K.653/2019 tentang Penetapan Lokasi Pengadaan/Pembebasan tanah untuk Pembangunan Bendungan Sepaku Kabupaten Penajam Paser Utara.
Bendungan Sepaku Semoi dilaksanakan oleh Balai Wilayah Sungai (BWS) Kalimantan Timur, Ditjen Sumber Daya Air, dengan perkiraan kebutuhan total nilai proyek tersebut sekitar Rp 700 miliar untuk konstruksi fisik, pembebasan areal genangan dan green belt (jalur hijau) di atas lahan seluas 378 hektare.
Advertisement
6 Infrastruktur
Tercatat di Provinsi Kaltim sudah terdapat enam infrastruktur yang selama ini menjadi sumber pengambilan air baku. Keenam sumber air baku tersebut yakni:
- Bendungan Manggar di Balikpapan (kapasitas tampung 14,2 juta m3)
- Bendungan Teritip di Balikpapan (2,43 juta m3)
- Embung Aji Raden di Balikpapan (0,49 juta m3)
- Bendungan Samboja di Kutai Kartanegara (5,09 juta m3)
- Intake Kalhol Sungai Mahakam (0,02 juta m3)
- Bendungan Lempake di Samarinda (0,67 juta m3).
Reporter: Sulaeman
Sumber: Merdeka.com