BPS: Inflasi Juni 2020 Sebesar 0,18 Persen

Inflasi tertinggi terjadi di kota Kendari.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 01 Jul 2020, 11:12 WIB
Diterbitkan 01 Jul 2020, 11:12 WIB
20160105-Ilustrasi-Inflasi-iStock
Ilustrasi Inflasi (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat angka inflasi pada Juni 2020 sebesar 0,18 persen. Inflasi ini lebih tinggi dari inflasi Mei 2020 yang sebesar 0,07 persen.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Kecuk Suhariyanto mengungkapkan, pada Juni 2020, inflasi tahun kalender tercatat  sebesar 1,09 persen dan inflasi tahun ke tahun tercatat  mencapai 1,96 persen.

"Dari 90 kota yang diobservasi BPS, ada 76 kota yang mengalami inflasi , sementara 14 kota mengalami deflasi," ujar Kecuk saat mengumumkan angka inflasi di kantornya, Rabu (1/7/2020).

Inflasi tertinggi terjadi di kota Kendari, di mana terjadi inflasi sebesar 1,33 persen. Sementara inflasi terendahnya terjadi di Makasar sebesar 0,01 persen.

Sebaliknya, deflasi tertinggi terjadidi Ternate -0,34 persen dan deflasi terendah di Padangsidimpuan -0,02 persen.

 

 

BI Prediksi Juni 2020 Alami Deflasi

BPS Sebut Inflasi Januari-November 2019 Turun
Ilustrasi inflasi dan deflasi. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Bank Indonesia memperkirakan inflasi Juni 2020 sebesar -0,01 persen (mtm) alias deflasi. Sehingga perkiraan inflasi Juni 2020 secara tahun kalender sebesar 0,90 persen (ytd), dan secara tahunan sebesar 1,76 persen (yoy).

"Berdasarkan Survei Pemantauan Harga pada minggu IV Juni 2020, inflasi Juni 2020 diperkirakan sebesar -0,01 persen (mtm), lebih rendah dari bulan sebelumnya," kata Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia, Onny Widjanarko dalam siaran persnya, Jakarta, Jumat (26/6).

Penyumbang utama deflasi pada periode laporan antara lain berasal dari berasal dari komoditas bawang putih sebesar -0,04 persen (mtm), cabai merah, jeruk dan tarif angkutan udara masing-masing sebesar -0,03 persen (mtm), cabai rawit, gula pasir dan emas perhiasan masing-masing sebesar -0,02 persen (mtm), serta minyak goreng sebesar -0,01 persen (mtm).

Sementara itu, komoditas utama yang menyumbang inflasi yaitu daging ayam ras sebesar 0,13 persen (mtm), telur ayam ras sebesar 0,05 persen (mtm), dan tomat sebesar 0,01 persen (mtm).

Bank Indonesia akan terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah dan otoritas terkait untuk memonitor secara cermat dinamika penyebaran Covid-19 dan dampaknya terhadap perekonomian Indonesia dari waktu ke waktu.

Bank sentra juga akan menentukan langkah-langkah koordinasi kebijakan lanjutan yang perlu ditempuh untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan, serta menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap baik dan berdaya tahan.

Reporter: Anisyah Al Faqir

Sumber: Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya