6 Strategi Menaker Siapkan Tenaga Kerja RI Hadapi Revolusi Industri 4.0

Menaker Ida Fauziyah menyatakan kesiapannya menghadapi Revolusi Industri 4.0 di era kenormalan baru.

oleh Liputan6.com diperbarui 08 Jul 2020, 14:00 WIB
Diterbitkan 08 Jul 2020, 14:00 WIB
Kemnaker Dorong Perusahaan Bantu Pekerja Memiliki Tempat Tinggal Layak
Menaker, Ida Fauziyah saat menerima audiensi Dewan Pimpinan Pusat Forum Santri Indonesia (DPP FSI) di Jakarta, Selasa (23/6/2020).

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah menyatakan kesiapannya menghadapi Revolusi Industri 4.0 di era kenormalan baru. Ia pun membeberkan enam strategi jitu untuk mendorong percepatan transformasi ketenagakerjaan.

"Kementerian telah menyiapkan strategi untuk bisa berperan dan proses link and match pasar kerja. Terlebih di industri 4.0 mengedepankan penggunaan teknologi dan online," ujar Menaker Ida saat menggelar rapat bersama Komisi IX DPR RI di Komplek Senayan, Rabu (8/7).

Pertama, penyiapan kompetensi baru melalui kebijakan triple skilling. Yakni Skilling, Re-skilling, dan Up-skilling.

Menurutnya penyesuaian kompetensi baru bertujuan untuk peningkatan kompetensi kerja, updating skills, multi skilling, sampai peningkatan karir. Imbasnya tenaga kerja Indonesia dapat bersaing secara global.

Kedua, mengoptimalkan proses pemagangan untuk menambah pengalaman kerja. Ketiga, peningkatan soft skills dan produktivitas kerja.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Desain Ulang Kurikulum

FOTO: Kurangi PHK, Pemerintah Beri Kelonggaran Pegawai di Bawah 45 Tahun
Pemerintah memberi kelonggaran bergerak bagi warga berusia di bawah 45 tahun untuk mengurangi angka pemutusan hubungan kerja (PHK) akibat pandemi virus corona COVID-19. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Kemudian, sambung Ida, melakukan re-desaign kurikulum dengan pendekatan human digital skills. Sebab proses otomatisasi dan digitalisasi akan menjadi tonggak utama kegiatan industri di era kenormalan baru.

Kelima, mengoptimalkan proses kolaborasi antara lembaga pendidikan dan pelatihan bersama pelaku industri untuk kebutuhan kompetensi. Yaitu Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia dan Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo).

"Ini untuk meningkatkan proses link and match. Sebab dalam kondisi riil di lapangan kerap ditemui ketidaksesuaian antara kebutuhan industri dengan kesediaan tenaga kerja yang ada," tukasnya.

Reporter: Sulaeman

Sumber: Merdeka.com


Akselerasi Revolusi Industri 4.0 Dapat Percepat Pemulihan Ekonomi

Ilustrasi industri 4.0
Ilustrasi industri 4.0 (iStockPhoto)

Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Barat (Jabar) Setiawan Wangsaatmaja mengatakan, digitalisasi yang terakselerasi selama pandemi Corona Covid-19 harus direspons secara tepat. Salah satunya, mendorong revolusi industri 4.0.

Menurut Setiawan pada masa kini, mau tidak mau seluruh sektor harus berbasis internet. Pada 2021 ucap Setiawan, Pemerintah Daerah Provinsi Jabar harus mempercepat pelaksanaan revolusi industri 4.0.

Perubahan cara masyarakat memenuhi kebutuhan dan menyelesaikan pekerjaan selama Covid-19 menjadi salah satu faktor pendorong. Setiawan mencontohkan bagaimana Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) dilakukan via daring (online).

"Ambil contoh Musrenbang, biasanya dilaksanakan di suatu tempat, mengundang banyak orang, dan biaya yang cukup besar, tapi saat ini anggaran bisa dipangkas melalui pertemuan virtual, dan lancar tidak ada persoalan apa-apa," ucap Setiawan dalam keterangan resmi, Kamis (11/6/2020).

Setiawan menyebutkan, pemulihan ekonomi akan dilakukan pada 2021. Sejumlah upaya harus dilakukan seperti mengklasifikasi risiko-risiko kesehatan, dan mendorong sektor usaha yang berdampak besar pada ekonomi, tapi minim risiko sebaran Covid-19 atau aspek kesehatan.

Setiawan menerangkan penerapan protokol kesehatan harus diterapkan dengan baik oleh masyarakat. Kemudian lanjut Setiawan, penguatan koordinasi antara pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten dan kota, harus dilakukan.

“Dengan begitu, pemulihan ekonomi dapat berjalan optimal,” ujar Setiawan. 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya